Di Belakang Kios Darurat Pasar Projo, Dibuat Jalan Khusus Untuk Motor
JALAN KHUSUS MOTOR : Akses jalan khusus sepeda motor akhirnya dibuat di belakang kios darurat yang berdiri di atas Jalan Jenderal Sudirman. (HARSEM / HERU SANTOSO) |
UNGARAN - Kurang lebih sebulan sudah, ratusan pedagang Pasar Projo Ambarawa menempati sepanjang kurang lebih 200 meter Jalan Jenderal Sudirman (depan pasar).
Hal ini setelah Pasar Projo terbakar habis beberapa waktu lalu. Akibat jalan yang tertutup para pedagang itu, membuat para pemakai jalan khususnya masyarakat Ambarawa merasa terganggu dengan ditutupnya jalan itu.
Pantauan Harsem, akibat tertutupnya akses jalan oleh bangunan kios milik para pedagang, membuat masyarakat khususnya yang menggunakan sepeda motor merasa terganggu. Akibatnya, para pengendara motor nekat menembus jalan di tengah-tengah kios tersebut.
Hal itu banyak memunculkan keributan dan debat antara pengendara motor dan para pedagang. Tidak jarang pengendara motor ngotot jika yang dilewati ini adalah jalan dan bukan untuk pasar.
Namun, sejak tiga hari lalu, pengendara motor akhirnya dibuatkan jalan khusus di belakang kios darurat tersebut. Akses jalan ini hanya untuk satu motor dan tidak dapat untuk bersimpangan. Dengan adany akses jalan ini, warga jika ingin ke daerah Ambarawa Barat tidak harus memutar melalui daerah Tambakboyo atau Bugisan.
“Jika akan mengantarkan anak saya, dapat langsung menuju ke sekolah. Harusnya, sejak didirikan kios darurat, disediakan jalan seperti ini, sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan,” kata Widiyanto (44), warga Rengas, Ambarawa yang ditemui Harsem, saat akan mengantarkan anaknya sekolah di SD Kristen Lentera Ambarawa, kemarin.
Sementara itu, walaupun sepeda motor sudah dibuatkan jalan khusus namun masih banyak masyarakat yang mempertanyakan kapan pasar darurat tersebut akan dipindahkan. Pasalnya, seperti janji Bupati Semarang H Mundjirin, kios darurat yang berdiri di atas jalan itu paling lama satu bulan.
Tetapi, hingga kini tidak ada tanda-tanda pemindahan lokasi bagi para pedagang dari kios darurat ini. Harusnya, selaku pimpinan daerah dapat memikirkan semua masyarakatnya dan tidak hanya memikirkan para pedagang.
“Kami berharap Pemkab Semarang dapat pula memikirkan masyarakatnya karena sangat terganggu dengan ditutupnya akses jalan depan pasar ini,” tandas Budi Santoso (55), salah seorang tokoh masyarakat Kupang, Ambarawa kepada Harsem, kemarin. (hes/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.