Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Ditinggal Tarawih Sepuluh Rumah Terbakar

 TERBAKAR: Petugas pemadam kebakaran dibantu warga memadamkan api yang membakar sepuluh rumah di Dusun Tiplung, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Senin (6/8) malam.
(HARSEM/DHEKY KENEDI-JBSM)


GROBOGAN- Sepuluh rumah warga Dusun Tiplung, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer terbakar pada Senin (6/8) malam. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 650 Juta.

MUSIBAH kebakaran yang menimpa empat rumah milik Mujiyono (40), empat rumah milik Darmono (50), dan dua rumah milik Suwarto (40) tersebut terjadi ketika seluruh korban sedang berada di mushola untuk menunaikan shalat tarawih. Korban Mujiyono menderita kerugian Rp 300 juta, Darmono Rp 200 juta, dan Suwarto Rp 150 juta. Hingga berita ini diturunkan, seluruh korban mengungsi di rumah kerabat sekitar.
 
Disampaikan Kapolsek Geyer AKP Edi Purwanto SH, api berasal dari arus pendek listrik yang terjadi di rumah Mujiyono. Kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh Mardi (35) tetangga korban. Saat saksi sedang menonton televisi, dia mendengar suara seperti letupan. Penasaran, saksi keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi.
“Saksi kaget ketika melihat rumah milik Mujiyono terbakar. Dia kemudian berteriak kebakaran dan berlari menuju Mushala untuk memberitahu korban. Warga kemudian dengan peralatan seadanya mencoba memadamkan api yang membakar rumah kayu berbentuk limasan itu,” kata Kapolsek.

Akses Jalan

Mengingat angin saat kejadian bertiup cukup kencang, api pun merambat ke rumah milik Darmono dan Suwarto. Petugas Polsek Geyer pun langsung mengontak pemadam kebakaran, khawatir api merembet ke rumah warga lainnya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolsek Geyer AKP Edy Purwanto SH bersama anggotanya langsung melokalisir lokasi kejadian dan mengamankan barang-barang milik korban.
 
“Mengingat akses jalan ke Desa Ngrandu cukup berat, ketika armada damkar sampai di lokasi, kondisi sepuluh rumah korban sudah hangus rata dengan tanah. Petugas damkar kemudian melokalisir api supaya tidak merembet, hingga beberapa saat kemudian padam total,”  ujarnya.
 
AKP Edi Purwanto melalui aparat desa setempat telah sering menghimbau kepada warga supaya berhati-hati saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Selain mengecek listrik, api mediang atau kompor juga harus dipastikan padam. Mengingat, di musim kemarau seperti ini rawan sekali terhadap musibah kebakaran. (K11-JBSM/16)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous