KH Gufron Nur: Ladeni Santri Asing

KH Gufron Nur (HARSEM PANJI JOKO SATRIO)

PENAMPILANNYA memang terkesan sederhana. Tapi jangan salah, pengasuh Ponpes Al Mustaghfirin Bangetayu Wetan ini sudah kerap meladeni santri asing. “Hampir setiap tahun, ponpes kami didatangi santri asing. Ada yang Islam, ada juga non-muslim yang ingin belajar Islam,” jelasnya saat di temui di pondok di Jalan Pringgondani II bangetayu Wetan, beberapa waktu lalu.

Pondok Al Mustaghfirin tergolong pondok salaf. Kondisi pondok yang sederhana, justru menarik perhatian beberapa warga asing untuk mondok dan belajar agama.

“Hampir setiap tahun ada santri luar negeri yang belajar ke sini. Ada yang dari Perancis, China, Belanda, dan negara lainnya. Ada yang nyantri tiga bulan, setengah tahun, bahkan ada yang sampai setahun,” jelasnya.

Dalam meladeni santri asing, KH Gufron menyesuaikan dengan tingkatan mereka. Apalagi tak semua sudah memeluk Islam. Jadi pelajarannya tidak sama dengan santri dalam negeri.

Santri yang bukan Islam biasanya ingin mengenal Islam secara mendalam. Mereka ingin tahu apa benar agama Islam itu merupakan sarang terorisme. Karena banyak berita di media-media di luar negeri yang mengatakan Indonesia dan agama Islam itu sarang teroris.

Meski tak cas cis cus bahasa Inggris, Gufron bisa berkomunikasi secara lancar dengan santri-santri asingnya. Dengan segala keterbatasan, dia berusaha memberi pencerahan akan makna rahmatan lil alamin kepada para santri asing, yang merupakan duta dari berbagai negara.

“Setelah mereka belajar Islam secara mendalam, mereka tahu bahwa Indonesia dan Islam itu bukan sarang teroris. Bahkan orang Indoensia ramah-ramah dan suka bergotong-royong,” jelasnya. (nji)

Newer Post Older Post