Penjualan Motor Jelang Lebaran Turun
 |
| (harsem/dok) |
Kenaikan Uang Muka Jadi Pemicu
JAKARTA: Perusahaan pembiayaan kredit kendaraan bermotor mengakui adanya penurunan penjualan hingga 20 persen sejak kebijakan batas minimal kredit diberlakukan Bank Indonesia dan pemerintah mulai Juli 2012.
Deputy Director Adira Finance, Cornel Hugroseno mengatakan penurunan terutama disebabkan oleh realisasi penjualan kendaraan roda dua, sedangkan untuk penjualan mobil masih relative stabil.
"Kalau di mobil masih bagus, tapi motor yang paling banyak. Mungkin masyarakat harus menabung dulu untuk memenuhi uang muka sebesar 30 persen," katanya, kemarin.
Data penjualan Adira menunjukkan, penjualan kendaraan bermotor selama Juni dan Juli 2012 menurun signifikan, Jika penjualan Mei 2012 mencapai Rp3,3 triliun, dua bulan berikutnya, rata-rata penjualan per bulan hanya mencapai Rp2,6 triliun. "Kerugian tidak ada, tapi memang dari sisi profit turun," tegasnya.
Menjelang hari raya Idul Fitri, Cornel mengakui terjadi penurunan antusiasme masyarakat untuk membeli motor. Hal itu karena batas minimal uang muka yang cukup tinggi. Padahal biasanya penjualan kendaraan roda dua menjelang lebaran naik cukup signifikan.
"Tahun lalu, mau pulang kampung beli kendaraan secara kredit dengan DP yang kecil, dan setelah pulang kampung motor dikembalikan. Tapi, tahun ini, sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Kondisi tersebut kemungkinan akan berubah pada 2013. Animo masyarakat diyakini bakal kembali seiring telah adanya penyesuaian masyarakat terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Meski demikian, dia meyakini penurunan ini tidak akan berlangsung lama, dan diperkirakan pada tahun depan kondisi penjualan motor akan kembali stabil.
"Tahun depan, kami proyeksi sudah normal. Penyesuaian ini butuh waktu setahun. Kami punya segmen yang baik," ungkapnya. (lna)
Deputy Director Adira Finance, Cornel Hugroseno mengatakan penurunan terutama disebabkan oleh realisasi penjualan kendaraan roda dua, sedangkan untuk penjualan mobil masih relative stabil.
"Kalau di mobil masih bagus, tapi motor yang paling banyak. Mungkin masyarakat harus menabung dulu untuk memenuhi uang muka sebesar 30 persen," katanya, kemarin.
Data penjualan Adira menunjukkan, penjualan kendaraan bermotor selama Juni dan Juli 2012 menurun signifikan, Jika penjualan Mei 2012 mencapai Rp3,3 triliun, dua bulan berikutnya, rata-rata penjualan per bulan hanya mencapai Rp2,6 triliun. "Kerugian tidak ada, tapi memang dari sisi profit turun," tegasnya.
Menjelang hari raya Idul Fitri, Cornel mengakui terjadi penurunan antusiasme masyarakat untuk membeli motor. Hal itu karena batas minimal uang muka yang cukup tinggi. Padahal biasanya penjualan kendaraan roda dua menjelang lebaran naik cukup signifikan.
"Tahun lalu, mau pulang kampung beli kendaraan secara kredit dengan DP yang kecil, dan setelah pulang kampung motor dikembalikan. Tapi, tahun ini, sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Kondisi tersebut kemungkinan akan berubah pada 2013. Animo masyarakat diyakini bakal kembali seiring telah adanya penyesuaian masyarakat terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Meski demikian, dia meyakini penurunan ini tidak akan berlangsung lama, dan diperkirakan pada tahun depan kondisi penjualan motor akan kembali stabil.
"Tahun depan, kami proyeksi sudah normal. Penyesuaian ini butuh waktu setahun. Kami punya segmen yang baik," ungkapnya. (lna)
Heru+Setiabudi+dan+Tarmuji.(FOTO+ARIEL).jpg)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.