Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Ribuan Pemudik Tiba di Tanjung Emas

PEMUDIK. Lebaran masih sekitar dua minggu lagi, tapi para pemudik sudah mulai berdatangan. Tampak ribuan pemudik turun dari kapal di Pelabuhan Tanjung Emas. (Harsem/JBSM)


SEMARANG - Seribuan pemudik dari Sampit, Kalimantan Tengah, tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (6/8) siang.

KEDATANGAN seribuan pemudik yang menggunakan jasa KM Lawit di Pelabuhan Tanjung Emas Senin siang kemarin, merupakan lonjakan pemudik dalam jumlah besar untuk pertama kali menjelang Lebaran 1433 H.

Kepala Operasional PT Pelni Cabang Semarang, Ahmad Syafran mengatakan, H-15 menjelang Lebaran peningkatan memang sudah terasa. Jika dibandingkan dengan hari-hari biasa ada peningkatan, meski dalam jumlah yang sedikit. "Puncak mudik biasanya pada H-3. Tapi ini sudah ada peningkatan sekitar 10 persen dibandingkan hari biasa," kata Syafran saat ditemui di Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas.

Ia menjelaskan, KM Lawit menempuh perjalanan dari Sampit ke Jawa lancar tanpa ada gangguan cuaca. Berangkat pukul 09.00 dan sampai Tanjung Emas sekitar pukul 14.00. Jumlah  penumpang sekitar 1.200 orang dan yang turun di Tanjung Emas sekitar 1.000 orang. 

Sisanya akan bertolak ke Pontianak. Ia mengharapkan, selama arus mudik dan balik tidak ada gangguan cuaca sehingga semua perjalanan tidak ada yag terlambat atau tertunda.

Menghadapi arus mudik dan balik, pihaknya telah melakukan penambahan frekuensi beroperasinya kapal. Yakni KM Lawit dan KM Egon. KM Lawit dan KM Egon menempuh Sampit-Semarang dalam dua hari sekali. Empat kapal lain miliki PT Pelni yang juga beroperasi adalah KM Binaya dengan rute Sampit-Surabaya-Batulicin-Pare-Pare-Samarinda. 

KM Sirimau dengan rute Batulicin-Makassar-Larantuka-Kalabahi-Kupang. KM Leuser dengan rute Kumai-Surabaya-Sampit dan KM Sinabung dengan rute Surabaya-Makassar-Bau-Bau-Banggai-Bitung-Ternate-Sorong-Manokwari-Biak-Serui dan Jayapura. "Safety kapal penumpang sudah seratus persen," ujarnya.

Sementara itu salah satu penumpang, Ahmad Fauzi (40) mengakui perjalanan lancar. Pria yang berasal dari Wonosobo ini memilih menggunakan transportasi kapal karena sudah kadung terbiasa. Di Sampit ia bekerja di perkebunana kelapa sawit selama 10 tahun. 

Penumpang lainnya, Dardi (35) asal Temanggung mengaku menggunakan transportasi kapal cukup efektif. Membayar tiket RP 250 ribu, tidak merasa berat karena bisa sampai di Jawa dengan cepat. "Yang penting lancar dan sampai Jawa dengan selamat," kata Dardi yang bekerja di pertembangan emas. (H81/JBSM/12)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous