Satpol PP dan PKL MT Haryono Bersitegang

DIBONGKAR: Satpol PP membongkar lapak PKL di sepanjang Jalan MT Haryono karena dianggap melanggar jam operasional, kemarin. Pembongkaran diwarnai ketegangan antara petugas dengan pedagang. (Harsem/Cun Cahya)

PEMBONGKARAN lapak PKL di sepanjang Jalan MT Haryono diwarnai dengan perdebatan antara pedagang dengan Satpol PP ,kemarin. Mereka  berdebat di pinggir jalan untuk mempertahankan argumentasi, sehingga menimbulkan perhatian pengguna jalan.

Pedagang menganggap pembongkaran oleh Satpol PP tersebut sewenang-wenang karena belum ada pemberitahuan sebelumnya. 

Sementara Satpol PP berdalih menegakkan peraturan Surat Keputusan Wali Kota Semarang tentang jam operasional PKL di sepanjang Jalan MT Haryono Semarang. Para pedagang dianggap melanggar peraturan karena berdagang pagi hari yang seharusnya diperbolehkan berdagang sore hingga malam hari.

Salah satu pedagang, Suwantini tak henti-hentinya mengeluarkan kekesalannya, karena sepanjang berjualan kurang lebih 15 tahun tidak pernah adanya larangan berjualan seharian. “Bagaimana tidak kesal, tidak ada pemberitahuan tahu-tahu main bongkar, padahal saya sudah menggelar dagangan,dan memasak makanan siap saji. Jika seperti ini saya rugi,” keluhnya.

Suwantini menambahkan, setiap harinya ia membayar retribusi kepada pihak kelurahan sebesar Rp 2.000 pagi hari dan sore. “ Kalaupun pagi hari tidak boleh berjualan kenapa tidak ada pemberitahuan dari pihak kelurahan dari dulu, kenapa baru sekarang?” katanya dengan nada heran.

Terlihat beberapa pedagang ada yang membongkar sendiri lapaknya, sementara sejumlah lapak yang ditinggal para pemiliknya langsung dibongkar oleh petugas. Beberapa bagian lapak seperti meja, kursi, terpal dan sejumlah kayu, diangkut ke truk untuk diamankan ke gudang Satpol PP.

Semantara itu petugas mempersilakan kepada pedagang yang bagian lapaknya diangkut untuk mengambil barangnya kembali, dengan disertai bukti keterangan. (cun/12)

Newer Post Older Post