Selisih Satu Suara, Mulyo HP Ketua Dekase
TERPILIH: Mulyo Hadi Purnomo menyampaikan visi misi dalam Musda Dekase IV, Kamis (30/8). (HARSEM/ANTON SUDIBYO-JBSM) |
MELALUI pemilihan dua putaran, Mulyo Hadi Purnomo mengungguli Joko Hadiwijoyo alias Ki Joko Edan. Musyawarah Daerah (musda) di Balai Kota, Kamis (30/8) itupun akhirnya menetapkan Mulyo sebagai Ketua Dewan Kesenian Semarang (Dekase) 2012-2016.
Dosen Fakultas Sastra Universitas Diponegoro itu memperoleh 42 suara. Hanya selisih satu suara dari dalang Ki Joko Edan yang mendapatkan 41. Total peserta yang menyumbangkan suaranya 84 dengan satu orang abstain.
Sebelumnya, pada putaran pertama Joko Edan unggul dengan 41 suara berbanding 30 suara milik Mulyo. Sementara Ketua Komunitas Teater Panggung Semarang Alfiyanto hanya 16 suara.
Ditemui usai pemilihan, Mulyo mengatakan akan berusaha menjalankan amanat selama empat tahun ke depan. Ia yang telah dua kali berada di kepengurusan menyadari betapa berat tantangan yang menghadang Dekase ke depan.
Untuk itu ia mengharapkan dukungan dari seluruh seniman Semang tanpa membedakan genre dan usia. “Justru sinergi antara yang tua dan muda, modern dan tradisional inilah yang akan memperkuat jati diri kesenian Semarang,” katanya.
Terkait program yang dijalankan, hal pertama yang akan dilakukan menurut Mulyo adalah pembenahan internal. Setelah menyusun struktur kepengurusan, selanjutnya adalah pendataan seniman dan kelompok seni yang selama ini terbengkalai.
Tak lupa juga meningkatkan sinergi Dekase dengan pemerintah kota. Bukan saja dalam hal pendanaan namun juga peningkatan infrastruktur kesenian. “Semarang tidak punya gedung pertunjukan yang patut dibanggakan. Ini yang akan kita upayakan,” tegas Komisioner KPID Jateng itu.
Tanpa Snack
Secara umum musda yang dipimpin ketua sidang Dawud Budiyatno itu berjalan lancar. Situasi agak panas justru terjadi di awal acara ketika Ketua Panitia Musda Listiyani Widyaningsih menyampaikan laporan.
Listiyani menyampaikan kekecewaannya terhadap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang yang dinilai ingkar janji dalam mendukung musda. Janji untuk mengupayakan konsumsi dalam bentuk snack ternyata tidak ditepati.
“Kami sangat terkejut. Kalau sebelumnya tidak berjanji maka panitia pasti sudah siapkan. Jangankan snack, tiga kali makan besar saya sanggup sediakan dari kantong sendiri!" tegas wanita pengacara itu.
Ucapan Listiyani yang tanpa tedeng aling-aling itu membuat peserta musda riuh. Tepuk tangan langsung membahana sebagai apresiasi atas keberanian Listiyani. Sebagian meneriakkan "huu" untuk Disbudpar. Sementara Kepala Disbudpar Nurjanah yang hadir dalam musda hanya diam.
Listiyani menambahkan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan kesenian di Kota Semarang tidak maju karena sedikitnya dukungan pemerintah. “Disbudpar tidak usah bertele-tele mau membangun infrastruktur kesenian tapi hal sepele seperti snack saja tidak bisa merealisasikan,” tandasnya.
Sementara itu Plt Wali Kota Hendrar Prihadi mengungkapkan bahwa Pemkot tidak bisa mengucurkan dana untuk Dekase hingga tahun depan. Dia menegaskan, pada APBD Perubahan 2012 dan APBD 2013, pihaknya belum bisa menganggarkan. Kemungkinan besar, dana untuk Dekase baru bisa diusulkan pada APBD Perubahan 2013.
“Meski demikian, Dekase tetap bisa bersinergi dengan kami dalam beberapa program yang terkait seni dan budaya. Kami punya beberapa acara seperti Semarang Night Carnival, Festival Pandanaran, Dugderan, dan lainnnya,” tandas Hendi. (H68,H35, H71)
Labels
Warta Kota
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.