Keluhkan Gelontoran Air, Puluhan Kades Grudug Kantor Bupati
KELUHKAN AIR : Perwakilan kades di Kecamatan Bonang akan beraudensi ke Bupati Demak mempersoalkan kekurangan air bersih |
DEMAK- Kemarin sore, puluhan kades perwakilan Kecamatan Bonang beramai-ramai menggrudug Pendopo Kabupaten. Mereka akan mengadu kepada Bupati Demak , terkait persoalan penggelontoran air dari Waduk Kedung Ombo dan Rawapening.
Debet air tawar yang ada di sungai besar wilayah setempat, yaitu sungai Jajar dan saluran afour kontrakan (sungai Tuntang Baru), sangat kecil. Sehingga keberadaan air sungai tak bisa untuk kebutuhan air bersih atau pertanian.
Menurut Kades Jatirogo H Suyudi, meski sudah masuk musim hujan, tapi ribuan warga di desanya tetap kesulitan untuk mendapatkan air bersih. “Warga sudah tak bisa berbuat apa-apa, kekeringan air sudah melanda daerah kami,” ungkap Suyudi.
Warga berharap pemerintah bisa menggelontorkan air dari WKO dan Rawapening hingga mengalir melalui Sungai Jajar dan sungai Tuntang Baru yang menjadi tumpuan hidup warga sekitar. Kades Serangan H Darsono menambahkan, pihaknya cukup kerepotan untuk menenangkan gejolak warga yang menuntut adanya penggelontoran air dari kedua waduk tersebut.
“Bila tak ada perhatian dari pemerintah, kami khawatir akan memunculkan aksi negatif dari warga, karena kami sudah menerima beberapa ancaman dari warga yang menyoal hal ini,” akunya. Selanjutnya, kesulitan air sekaligus mengancam pertanian, sehingga tak bisa untuk menanam padi sepanjang masa tanam satu (MT I) tahun 2012. Seharusnya Pemprov atau Pemkab bisa membantu menggelontor air dari WKO dan Rawapening, hingga petani wilayah Bonang dapat mengikuti MT I.
Sangat Jenuh
Dikatakan, warga sudah sangat jenuh dengan kondisi kesulitan untuk mendapat air bersih selama beberapa bulan terakhir ini. Sebagian bahkan mengamcam akan memboikot beberapa program pemerintah yang masuk di wilayahnya, terutama dalam pelaksanaan Pilgub Jateng 2013.
Asnawi, Kades Bonangrejo, menjelaskan kedatangan para Kades mempermasalahkan krisis air bersih yang sudah berlangsung berbulan-bulan. Selain itu, juga menyoal terhentinya pelayanan e-KTP di Kecamatan Bonang, serta kebutuhan jabatan definitif untuk Camat Bonang.
“Sudah lama warga kesulitan air bersih, menjadikan warga sangat sengsara,” ungkapnya. Belasan desa saat ini mengalami krisis air bersih. Pihaknya berharap bertemu Bupati, untuk menyampaikan keluhan tersebut.
Kemarin, kehadiran rombongan kades sempat menjadi perhatian sejumlah PNS di lingkungan Setda Demak, mereka berusaha masuk ke ruang kerja Bupati melihat kalau-kalau Bupati masih berada di tempat. Selain masalah air, para kades juga sempat menyinggung soal e-KTP dan jabatan camat Bonang.
Masalah e-KTP ini muncul dilatarbelakingi, usai terbakarnya ruang pelayanan KTP di kantor Kecamatan Bonang, sehingga pelayanan dipindah langsung ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Demak.
“Soal Camat Bonang, para Kades meminta pejabat definitif sehingga pelayanan menjadi maksimal,” ucap Kades Gembang Syueb, kemarin. Sementara itu, keinginan para kades untuk bertemu Bupati Demak gagal, lantaran Dachirin Said masih memimpin rapat di gedung Bina Pradja areal Pendopo Kabupaten. Akhirnya, para kades menitipkan surat melalui Sekretariat Bupati berisi sejumlah keluhan tersebut.
Ditemui usai memimpin rapat, Bupati Dachirin menyatakan akan memperhatikan keluhan tersebut. Bupati juga langsung meminta kepada Kepala Dinas Pertanian H Wibowo untuk memberikan penjelasan seputar belum digelontorkannya air dari WKO dan Rawapening.
“Karena debit air dari waduk juga masih kecil, sehingga tak mungkin dipaksakan mengaliri dalam jumlah besar,” jawab Wibowo di hadapan para wartawan. Hal ini terjadi akibat kekeringan panjang tahun ini.
Kembali kata Dachirin, terkait pejabat camat definitif, pihaknya akan melibatkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Saat ini dia masih menunggu karena salah satu unsur Baperjakat yaitu Sekda Demak Poerwono Sasmito masih melaksanakan ibadah haji.
Sedang mengenai pelayanan e-KTP di Bonang, pihaknya sengaja memindahnya ke kantor Dindukcapil, hal ini menyusul peristiwa kebakaran di ruang pelayanan KTP. (swi/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.