Istri Panas, Suami Lemas
Sidang kasus perceraian tak hanya menegangkan. Ada pula yang memancing tawa.
Salah satunya sidang yang melibatkan pasangan Harmini (30) dan Kaswadi (35), keduanya nama saraman. Pasutri ini tinggal di Randusari, Semarang, dan belum punya anak.
Kaswadi bersikeras ogah menceraikan Harmini karena merasa masih mencintainya. Dia juga merasa tidak punya kesalahan yang patut menjadi alasan untuk bercerai. Nafkah lahir maupun batin sudah ia berikan.
Hanya saja, Harmini menganggap Kaswadi sudah tak memenuhi standar kelayakan sebagai suami andal. Mungkin karena terlalu lama terendam dalam kesulitan finansial, Kaswadi tampak kusam di mata Harmini. Wajahnya tampak kusut.
Satu hal lagi, dan inilah ternyata pemicu keretakan rumahtangga mereka, Harmini merasa tidak puas dengan suaminya. Tidak puas dalam ranah ranjang, karena Kaswadi masuk profil lelaki “peltu”, nempel langsung metu alias tidak tahan lama berhubungan seksual. Padahal Rasmini merasa dirinya hansip, tahan lama dan sip.
Enam tahun mereka menjalani perkawinan yang rukun. Tak ada konflik besar yang melanda. Namun lama-lama Harmini mengangap kurang puasnya itu sebagai masalah. Dia sering uring-uringan jika melayani suami tetapi tidak mendapat kenikmatan.
Dia merasa “belum apa-apa” sementara suaminya sudah terkulai lemas di menit pertama. Lalu tertidur pulas saat dia masih on dalam penasarannya. Jika sudah demikian, Rasmini jadi malas-malasan mengerjakan tugas rumah tangga, macam memasak, mencuci atau asah-asah.
Karena tak tahan, Rasmini mendaftarkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Namun hakim menolak alasan gugatannya. Sudah menjadi hukum tak tertulis, gugatan dengan alasan seksual tidak akan diterima mahkamah PA. Mungkin dianggap hal sepele atau saru jika dicatat dalam laporan akta talak.
Tak kehabisan cara, Harmini meminta bantuan pengacara. Dia relakan uangnya keluar untuk membayar penasehat hukum agar bisa pegatan dengan Kaswadi. Lantas oleh pengacaranya, Harmini mendaftarkan lagi gugatan cerai dengan materi alasan suaminya tak mencukupi nafkah.
Di balik itu, Rasmini telah berancang-ancang menikah dengan pria lain yang lebih sangar. Pria yang tergolong masih bertetangga dengannya itu tampak macho, dan lirikan matanya sangat jantan.
Jadilah Kaswadi pasrah saja dalam setiap sidang. Dia rela berpisah dan mempersilakan Harmini menikah lagi usai cerai nanti. ()
Salah satunya sidang yang melibatkan pasangan Harmini (30) dan Kaswadi (35), keduanya nama saraman. Pasutri ini tinggal di Randusari, Semarang, dan belum punya anak.
Kaswadi bersikeras ogah menceraikan Harmini karena merasa masih mencintainya. Dia juga merasa tidak punya kesalahan yang patut menjadi alasan untuk bercerai. Nafkah lahir maupun batin sudah ia berikan.
Hanya saja, Harmini menganggap Kaswadi sudah tak memenuhi standar kelayakan sebagai suami andal. Mungkin karena terlalu lama terendam dalam kesulitan finansial, Kaswadi tampak kusam di mata Harmini. Wajahnya tampak kusut.
Satu hal lagi, dan inilah ternyata pemicu keretakan rumahtangga mereka, Harmini merasa tidak puas dengan suaminya. Tidak puas dalam ranah ranjang, karena Kaswadi masuk profil lelaki “peltu”, nempel langsung metu alias tidak tahan lama berhubungan seksual. Padahal Rasmini merasa dirinya hansip, tahan lama dan sip.
Enam tahun mereka menjalani perkawinan yang rukun. Tak ada konflik besar yang melanda. Namun lama-lama Harmini mengangap kurang puasnya itu sebagai masalah. Dia sering uring-uringan jika melayani suami tetapi tidak mendapat kenikmatan.
Dia merasa “belum apa-apa” sementara suaminya sudah terkulai lemas di menit pertama. Lalu tertidur pulas saat dia masih on dalam penasarannya. Jika sudah demikian, Rasmini jadi malas-malasan mengerjakan tugas rumah tangga, macam memasak, mencuci atau asah-asah.
Karena tak tahan, Rasmini mendaftarkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Namun hakim menolak alasan gugatannya. Sudah menjadi hukum tak tertulis, gugatan dengan alasan seksual tidak akan diterima mahkamah PA. Mungkin dianggap hal sepele atau saru jika dicatat dalam laporan akta talak.
Tak kehabisan cara, Harmini meminta bantuan pengacara. Dia relakan uangnya keluar untuk membayar penasehat hukum agar bisa pegatan dengan Kaswadi. Lantas oleh pengacaranya, Harmini mendaftarkan lagi gugatan cerai dengan materi alasan suaminya tak mencukupi nafkah.
Di balik itu, Rasmini telah berancang-ancang menikah dengan pria lain yang lebih sangar. Pria yang tergolong masih bertetangga dengannya itu tampak macho, dan lirikan matanya sangat jantan.
Jadilah Kaswadi pasrah saja dalam setiap sidang. Dia rela berpisah dan mempersilakan Harmini menikah lagi usai cerai nanti. ()
Labels
Romantika
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.