“Teroris” Ditangkap di Bandara Ahmad Yani
Pihak keamanan bandara menangkap teroris yang membawa bom dalam simulasi penanganan teror bom di Bandara Internasional Ahmad Yani, kemarin. HARSEM/SM/FANI AYUDEA |
BANDARA Internasional Ahmad Yani akan diledakkan oleh teroris. Paket bom yang siap diledakkan, dimasukkan dalam tas ransel hitam dan dibawa oleh seorang pria yang akan menumpang pesawat. Namun pasukan antiteroris dan pihak keamanan bandara yang telah mencurigai gelagat pelaku sejak awal, berhasil melumpuhkan teroris yang ditangkap di ruang pemeriksaan.
Tim gegana kemudian datang dan menjinakkan bom. Setelah itu, tim inafis menyisir tempat kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Satu unit mobil pemadam kebakaran dan ambulan juga disiagakan untuk mengantisipasi ledakan dan jatuhnya korban karena bom.
Suasana menegangkan yang berlangsung selama sepuluh menit itu hanyalah bagian dari simulasi penanganan teror bom yang digelar Bandara Ahmad Yani pukul 10.45, kemarin.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani, Priyo Jatmiko mengatakan, simulasi penanganan teror bom bertujuan untuk melatih dan menyegarkan standar operasional prosedur keamanan bandara. Simulasi yang digelar atas kerjasama pihak keamanan bandara, TNI, dan Polri tersebut, rencananya akan digelar secara rutin tiap tiga bulan sekali.
"Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik pada penumpang pesawat. Terlebih sekarang ini saat Natal dan Tahun Baru, kami memberikan pengamanan ekstra," ujarnya.
Menurutnya, pihak keamanan bandara harus melakukan deteksi dini pada semua penumpang dan pengunjung di lingkungan bandara, dengan menanamkan naluri intelijen. Tiap penumpang yang dicurigai, akan segera dilakukan deteksi dini dan cepat dilaporkan.
Deteksi dini pelaku kejahatan dapat dilihat dari gelagat yang berbeda. Gelagatnya tidak seperti masyarakat awam yang melakukan kegiatan yang wajar. Seseorang yang bermasalah, akan menggunakan atribut berbeda untuk penyamaran, dan bertingkah aneh karena merasa gelisah.
"Pelaku kejahatan gelisah karena barang yang dibawa takut dicurigai oleh petugas. Jadi begitu ditegur atau disapa, temperamennya akan berbeda. Bila seseorang membawa masalah, pasti orang itu akan gugup, dan merasa tidak percaya diri," paparnya. (J8/SMNetwork/sae)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.