Anggota Koramil Bantu Bersihkan Longsor
Anggota Koramil 09 Ngaliyan kerja bakti bersama warga membersihkan material longsor serta memasang trucuk dan talud darurat di Tambakaji HARSEM/LISSA FEBRINA |
TAMBAKAJI - Satu peleton anggota Koramil 09 Ngaliyan bersama warga membersihkan sisa longsoran talud dan pagar permanen milik Krisnadi, warga RT 03/ RW 15 Perumahan Indo Permai Kelurahan Tambakaji, Ngaliyan, kemarin.
Dikatakan Babinsa Tambakaji Serma Wariat, kerja bakti ini membersihkan sisa material akibat talud dan pagar permanen yang longsor. “Aksi sosial ini dilakukan personel Koramil 09, yang juga dihadiri oleh Danramil Kapt Inf Susanto,” ujar Wariat, di sela-sela kerja bakti kemarin.
Kegiatan ini lanjut Wariat, untuk mengurangi beban warga akibat longsornya talud dan tembok permanen. “Dalam hal ini kita fokus membantu warga membersihkan sisa material longsor dan juga memasang talud sementara dari karung berisi pasir sambil menunggu bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Ditambahkan Danramil 09 Ngaliyan Kapt Inf Susanto, pascalongsoran talud dan pagar tembok, pihaknya segera menurunkan puluhan personel ke lokasi. “Semoga apa yang kita lakukan ini dapat mengurangi beban dari pemilik yang mengalami bencana. Kerja bakti dilaksanakan sampai lokasi bencana bersih dari material talud yang longsor, dan sampai semua talud darurat terpasang semua untuk menahan tanah agar tidak longsor lagi,” bebernya.
Lurah Tambakaji Agus Muryanto mengatakan, “Kalau alam ini kita tidak punya kuasa.” Untuk mengatasi agar tanah tidak longsor lagi, disiapkan 250 karung dan lima truk pasir untuk tanggul darurat serta 200 bambu untuk trucuk. “Selama musim hujan ini kita imbau warga untuk lebih waspada, kelurahan serta babinsa, babinkamtibmas tingkatkan keliling wilayah,” ujar Agus.
Ditambahkan Sekcam Ngaliyan Heru Soekendar yang juga hadir di lokasi longsor, sebagaimana instruksi Plt Walikota semua harus siap, baik itu posko bencana, dapur umum. Dan komunikasi harus berjalan terus.
“Untuk di Ngaliyan yang rawan longsor adalah daerah perbukitan, yaitu Babankerep, Kalipancur, Ngaliyan, dan Tambakaji. Yang rawan banjir Wonosari, Tambakaji, Purwoyoso, Babankerep. Untuk Ngaliyan dan Wates baru dua tahun ini mulai banjir. Yang rawan angin puting beliung, Tambakaji, Wonosari dan Gondoriyo,” bebernya.
Sementara itu di wilayah RT 08/RW 03 Kelurahan Kalibanteng Kidul Kecamatan Semarang Barat juga terjadi peristiwa yang sama, longsor tebing setinggi kurang lebih 20 meter, Selasa (8/1) pukul 16.00. Dikatakan Camat Semarang Barat M Khadik, longsoran tebing berupa material tanah dan batu sempat menutup akses warga di jalan Sri Rejeki VII.
“Karena itu juga untuk faktor keamanan warga, sementara jalan diberi garis kuning, sampai petugas dari Dinas Kebersihan memotong semua pohon yang ada di tebing yang kecuramannya mencapai 90 derajat. Dan tadi pagi (kemarin-red) material longsoran sudah dibersihkan oleh anggota Koramil Semarang Barat, kelurahan, kecamatan, warga dan Satgas Sapu Jagad Semarang Barat,” ujar Khadik.
Selama musim penghujan ini, warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan pos kamling. “Mengingat wilayah Semarang Barat ada yang terdiri dari perbukitan dan juga ada yang rawan genangan warga diharapkan lebih waspada. Awal tahun ini sudah dua kali t longsor di Kalibanteng Kidul,” tandas Khadik. (lif/tab)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.