Dokter di Demak Masih Kurang
IDI Cabang Demak menggelar seminar sehari penanganan penyakit dalam kemarin (HARSEM/SMNETWORK/HARI SANTOSO) |
DEMAK- Untuk menambah pengetahuan bagi para dokter di Kabupaten Demak, pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Demak, menggelar seminar sehari tentang jaminan sosial bagi keluarga miskin. Ratusan dokter yang tergabung dalam IDI mengikuti seminar sehari, tentang penanganan dan pelayan kesehatan masyarakat miskin yang menggunakan Jamkesda dan Jamkesmas.
Menurut Koordinator Seksi Ilmiah IDI Demak dr Wahyu Hidayat, seminar ini membahas bagaimana kinerja BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang mewadahi upaya jaminan sosil bagi keluarga miskin untuk menerima pelayanan kesehatan secara gratis.
“Seminar juga menyinggung penyakit radang lambung,” ungkapnya. Masih banyak masyarakat mengabaikan pola makan yang sehat, sehingga muncul gejala seperti sakit maag, dengan gejala awal penderita akan merasakan nyeri di ulu hati.
Bila penyakit ini berlanjut kronis bisa mengakibatkan luka pada lambung, hingga lambung mengalami pendarahan di lambung, sehingga mengalami BAB (buang air besar) berwarna hitam. “Bila mendapati gejala tersebut segeralah memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat,” tambahnya.
Wahyu juga menyinggung jumlah tenaga dokter di Demak yang masih kurang, kendati anggota IDI Demak mencapai 170 dokter dan 20 anggota di antaranya adalah dokter spesialis, namun masih banyak Puskesmas hanya memiliki tenaga dokter satu orang saja.
Sementara, seminar yang dilaksanakan di aula lantai III RSUD Sunan Kalijaga Demak mendatangkan pembicara dari RSUD Sunan Kalijaga, dr Syamsul Huda yang mengupas manageman update pelayanan kesehatan, dan dr Y Isdiyanto tentang aspek keamanan dokter dalam pelayanan pasien.
Pada sesi ketiga diisi oleh Ketua PDUI (Perhimpunan Dokter Umum Indonesia) Jateng dr Masrifan Djamil yang menyoroti peran strategi pelayanan primer pada era BPJS. Kembali kata Wahyu, dalam era selanjutnya, pemerintah akan menggratiskan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia secara gratis melalui Jamkesmas atau Jamkesda. Untuk itu Puskesmas diminta kesiapannya untuk menerima pemerikasaan primer dengan sistem jaringan sosial ini. (swi/tab)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.