Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

DWP dan PKK Sosialisasikan Pendidikan Menengah Universal

Nyonya Sri Suharti Bibit Waluyo memberikan arahan pada acara sosialisasi pendidikan menengah universal (PMU), kemarin. HARSEM/DOK



GUNA menciptakan lulusan sekolah yang lebih baik lagi, Dharma Wanita Provinsi (DWP) dan Tim Penggerak PKK Jateng kini ikut mensosialisasikan pelaksanaan pendidikan menengah universal (PMU). Menurut PenasIhat DWP Jateng Sri Suharti Bibit Waluyo, upaya itu layak dilakukan agar masyarakat tidak hanya fokus pada wajib belajar (WAJAR) 9 tahun tapi bisa memikirkan jenjang pendidikan yang lebih baik lagi melalui PMU.

    Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi Pendidikan Menengah Universal Kerjasama DWP dan Tim Penggerak PKK Jateng dengan Dinas Pendidikan Jateng di Gedung DWP Jateng Jalan Menteri Supeno Semarang, kemarin. Ia mengatakan, saat ini dunia kerja menuntut lulusan dari SMA/ sederakat sehingga masyarakat pun harus mampu mengarahkan anak-anaknya untuk mengikuti pendidikan tersebut.

    Salah satu caranya, kata dia, dengan mengikuti program PMU. Ia menyadari selama ini masyarakat selalu berpuas diri saat anak-anaknya telah menempuh WAJAR 9 tahun.   
 
    “Di sini, kami (DWP dan PKK Jateng) berupaya membantu pemerintah untuk ikut meningkatkan kualitas pendidikan. Karena, pendidikan sendiri merupakan hal mendasar dalam peningkatan kualitas SDM sehingga sejak dini perlu disiapkan,” katanya.

    Ia juga mengatakan, setelah melakukan sosialisasi ke masyarakat, maka hasilnya nanti akan diserahkan ke pemkab/ pemkot setempat. Dari situ, pemerintah daerah tersebut bisa menggandeng stakeholder lainnya untuk bersama-sama menangani pelaksanaan PMU.

    “Program PMU itu merupakan tanggung jawab bersama sehingga perlu ditangani secara bersama pula,” harapnya.

Lulusan Kerja
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Jateng Nurhadi Amiyanto menjelaskan, tanggung jawab dari pemerintah itu berupa penyaluran bantuan operasional sekolah (BOS). Ia juga tetap berharap masyarakat dapat selalu menyadari bahwa pendidikan SMA/SMK/sederajat penting bagi masa depan anak.

    “Memang, program PMU itu tidak seperti program WAJAR 9 tahun yang memiliki dampak hukum bagi yang tidak melaksanakannya. PMU sendiri merupakan tindak lanjut dari keberhasilan WAJAR 9 tahun yang telah dijalankan selama ini. Tingkat keberhasilan WAJAR 9 tahun itu sendiri telah mencapai 97% secara nasional. Namun, lulusannya yang hanya sampai tingkat SMP tidak dibekali ijazah ketrampilan sehingga tidak siap kerja. Untuk itu, tahun ini kita harus bisa melaksanakan PMU,” jelas Nurhadi.

    Ia berharap, “dengan semakin sadarnya masyarakat agar anak-anaknya menempuh pendidikan SMA/sederajat, maka semakin tinggi pula tingkat pendidikannya. Kalau semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakat.” (ano/SMNetwork/sae)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous