Izinkan Aku Mencintai Istrimu

Kisah ini sungguh-sungguh terjadi. Ada pernikahan yang luar biasa nuansa romantikanya. Hingga bertahun-tahun berlalu, masih saja orang membicarakannya.

Rifan membujang hingga usia 30-an. Ia pegawai kantor kecamatan di Semarang. Aktivitasnya banyak. Di daerahnya ia melatih teater dan paduan suara. Ia juga aktivis keagamaan.

Sebenarnya banyak gadis yang mau dinikahi Rifan. Tapi ia belum mendapatkan yang cocok. Maklum, yang naksir rata-rata remaja. Seleranya memang wanita dewasa.

Sambil bekerja sebagai pegawai kecamatan, ia juga berbisnis kecil-kecilan di bidang percetakan kop surat, undangan pernikahan, kartu nama, dan sebagainya. Di dunia baru ini dia berteman dengan Rizal, seorang yang sudah berkeluarga.

Rifan berhubungan dengan Rizal secara profesional. Tak ada pertemuan kecuali urusan bisnis. Namun ketika bertemu istri temannya itu, sebut saja Fatma, Rifan jatuh hati. Dia kesengsem pada wanita beranak satu itu.

Siang malam Rifan melamunkan Fatma. Membayangkan wajah perempuan ayu yang usianya lebih muda setahun darinya itu. Banyak kesempatan yang membuatnya bertemu dengan Fatma. Maklum, Rizal sering mengajak istrinya dalam urusan dagang. Sehingga Rifan kian jatuh  cinta.

Namun, cinta itu seperti batuk, tak bisa disembunyikan. Kegelisahan Rifan makin tak tertahankan. Dan orang-orang pun akhirnya tahu. Merasa tak  bisa mengelak lagi, Rifan berterus terang pada temannya itu.

“Pak, mohon maaf seribu ampun. Terus terang saya terbayang-bayang terus pada istri jenengan. Saya tak bisa melupakannya, saya jatuh cinta padanya,” tuturnya pada Rizal.

Di luar dugaan, mendengar ucapan polos itu Rizal tidak marah. Ia justru mengembangkan senyum, dan santai ia menjawab. “Nggak masalah. Boleh saja. Saya malah senang. Kami sudah lama tidak cocok. Weton kami bertolak belakang. Tak baik jika terus dipaksakan bersama”.
   
Sebulan kemudian, Rizal memberi tahu Rifan bahwa istrinya telah diceraikan. Dan Fatma sudah dia beritahu bahwa Rifan cinta padanya. Mirip cerita dalam novel, Rifan diserahi Rizal agar menikahi mantan istrinya. Fatma rupanya juga antusias mendapat suami baru.

Maka, pada hari menjelang Ramadhan, menikahlah Rifan dengan janda satu anak ‘hadiah’ dari sahabatnya itu. “Semoga berbahagia, kawan,” ucap Rizal di pelaminan Fatma-Rifan. (Setia Dharma)

Newer Post Older Post