Pembunuhan Desainer Darah Korban Cocok dengan Rio
Sampel darah dari tempat kejadian pembunuhan di Jalan Nangka II Semarang, Desember 2012 lalu, cocok dengan darah milik Ahmad Rio Suharsa (37), desainer ternama di Semarang. Pencocokan sampel darah itu telah dilakukan di laboratorium forensik.
Selain dari tempat kejadian, contoh darah yang dicocokkan dengan Rio adalah darah di pakaian terduga pelaku pembunuhan dan alat yang digunakan.
Hal itu semakin menguatkan dugaan bahwa Rio dibunuh oleh dua tersangka Rifky Faizal Septiadi (19) dan Vydo Yuli Antono (19).
Hasil uji laboratorium forensik itu sendiri telah dilampirkan oleh penyidik Polsek Semarang Selatan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Berkas-berkas tersebut telah dikirimkan kembali ke Kejari Semarang untuk diteliti lagi.
"Hasil laboratorium forensik mengenai sampel darah sudah kami terima. Juga cocok dengan sampel darah di mobil korban. Uji laboratorium ini penting, mengingat korban dihabisi nyawanya dengan ditusuk berkali-kali oleh para tersangka sebelum membawa kabur mobil korban," kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Semarang, Mustaghfirin, kemarin.
Menurutnya, hasil uji laboratorium itu akan dijadikan barang bukti di pengadilan. Saat ini pihaknya tengah meneliti ulang berkas-berkas tersebut. "Kalau sudah lengkap, penyidik bisa menyerahkan barang bukti dan tersangka. Lalu kami susun dakwaan, dan setelah selesai bisa dilimpahkan ke pengadilan," lanjut Mustaghfirin.
Kedua tersangka akan dijerat dengan pasal berlapis. Yakni Pasal 339, Pasal 338, Pasal 363, dan Pasal 365 terkait pembunuhan, pencurian dan pencurian dengan kekerasan. "Kami lihat nanti, pengadilan membuktikan pasal yang mana," kata Mustaghfirin.
Mayat Rio ditemukan di rumah kontrakannya Jalan Nangka II Semarang Selatan pada 8 Desember 2012 pagi. Didapati 22 luka tusukan di bagian punggung, 9 di dada, 7 di leher kanan dan 8 di leher kiri. Penyidik polisi telah melakukan reka ulang kejadian pada 20 Desember 2012 lalu.
Dari reka ulang ditemukan gambaran kejadian, Rifky beradu mulut dengan Rio dan Vidyo berada di kamar. Karena jengkel, Rifky mengambil alat pendedel benang berukuran kecil dan menusukkannya sebanyak 46 kali. Mendengar ribut-ribut, Vydo pun keluar dari kamar. Vidyo panik melihat Rio berlumuran darah.
Bukannya melerai, Vydo justru ikut membantu aksi Rifky menghabisi nyawa Rio. Dia mengambil bantal dan membungkam korban hingga tewas.
Selain membunuh korban, Rifky dan Vidyo juga disangka mencuri sebuah mobil Honda Jazz merah B 8937 MG milik korban. Sebelum tertangkap oleh polisi, mereka kabur ke Bali dan berhasil dibekuk pada 10 Desember 2012 di Wisma Warta Puspita, Jalan Pidada 6/6 Denpasar Bali. Mobil korban berhasil diitemukan sehari sebelumnya di Terminal Giwangan, Yogyakarta. (H89-SMNetwork/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.