Stupa Candi Borobudur Ditutup Kain Tarpaulin
MAGELANG-Balai Konservasi Peninggalan Borobudur mengadakan uji coba pemasangan cover raksasa, yang terbuat dari kain tarpaulin mirip parasit yang cukup tebal. Dijahit khusus menyesuaikan bentuk dan ukuran stupa.
Tujuannya untuk meminimalisir dampak hujan abu jika sewaktu-waktu erupsi Gunung Merapi. Kamis (10/1) para petugas baru memasang cover untuk stupa induk serta 16 stupa berlubang di lantai 10.
“Uji coba akan dilanjutkan Jumat (11/1) stupa di lantai 9 dan 8,” kata Drs Marsis Sutopo MSi, Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Magelang.
“Uji coba akan dilanjutkan Jumat (11/1) stupa di lantai 9 dan 8,” kata Drs Marsis Sutopo MSi, Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Magelang.
Meski di lantai arupadhatu terdapat 72 stupa berlubang dan stupa stupa induk, tetapi uji coba pemasangan cover ini hanya akan dilaksanakan secukupnya.
“Pemasangan cover pada stupa ini dimaksudkan sebagai edukasi bagi wisatawan mengenai upaya penyelamatan Candi Borobudur jika terjadi hujan abu vulkanik,” katanya.
“Pemasangan cover pada stupa ini dimaksudkan sebagai edukasi bagi wisatawan mengenai upaya penyelamatan Candi Borobudur jika terjadi hujan abu vulkanik,” katanya.
Menurut rencana, pembongkaran atau pencopotan cover dilaksanakan Senin (14/1). Cover stupa dibuat dengan dana skeitar Rp 200 juta dari APBN Perubahan 2012. Cover terbesar yang digunakan untuk menutup stupa induk. Diameternya 9,90 meter dan tinggi lebih dari tujuh meter.
Menurut rencana, penutupan seluruh stupa dengan cover hanya jika benar-benar terjadi hujan abu vulkanik. Pada saat simulasi penanganan bencana Jumat (8/1) stupa yang ditutup masih secukupnya.
Simulasi tersebut melibatkan 400 orang perwakilan dari seluruh Indonesia yang menangani cagar budaya, staf Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, masyarakat sekitar dan wisatawan.
Kegiatan itu merupakan kali pertama di Indonesia, diadakan simulasi bencana untuk cagar budaya. (pr/SMNetwork/njs)
Simulasi tersebut melibatkan 400 orang perwakilan dari seluruh Indonesia yang menangani cagar budaya, staf Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, masyarakat sekitar dan wisatawan.
Kegiatan itu merupakan kali pertama di Indonesia, diadakan simulasi bencana untuk cagar budaya. (pr/SMNetwork/njs)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.