Proyek Rel Ganda Harga Ganti Rugi Belum Disepakati

pekerja tengah meratakan tanah untuk pembangunan rel ganda-HARSEM/WARA MERDEKAWATI

Ganti rugi lahan masih menjadi kendala pelaksanaan proyek rel ganda di wilayah Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat. Pasalnya, pertemuan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dan warga yang terkena proyek serta instansi terkait berakhir deadlock.

Lurah Karangayu Nurhadi KP mengatakan, dari pertemuan pertama ini belum ada kesepakatan mengenai harga. Pihak P2T menetapkan harga tanah sebesar Rp 650 ribu sampai Rp 700 ribu per meter, sementara warga meminta lebih.

“Belum ada kesepakatan harga dengan warga yang terkena proyek, karena warga mematok harga Rp 3,5 juta untuk setiap meternya,” katanya.

Dikatakan Lurah Karangayu, ada sebanyak 138 rumah yang terkena proyek rel ganda. Selain penggantian tanah, juga bangunan dan tanaman. Karena belum adanya kesepakatan, masih ada pertemuan selanjutnya yang dijadwalkan oleh P2T. “Perhitungan tidak hanya tanah saja, dan ini harus ada pertemuan selanjutnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Nurhadi menjelaskan, pengerjaan rel ganda yang saat ini tengah digarap oleh PT KAI berada di atas tanah milik negara. Namun, untuk tanah milik warga belum dikerjakan karena menunggu hasil kesepakatan warga.

Menurut Abdul Majid, salah seorang warga, wajar warga meminta harga sebesar itu, karena mereka telah menempati rumah selama puluhan tahun. “Kami sudah mengajukan harga, tetapi berapa kami akan diberi kami belum tahu. Bila telah mendapatkan ganti rugi, maka kami bisa mencari lahan pengganti untuk dibangun rumah,” tutur Majid.

Dari pantauan Harsem kemarin, dua alat berat masih melakukan pengerjaan dengan meratakan tanah yang kemudian akan diberi batu. Selanjutnya akan diurug dengan padas sebagai penguat. Beberapa pekerja tampak sibuk meratakan dan mengeruk tanah sedalam dua meter. (wam/rif)

Newer Post Older Post