Sampah Numpuk di Pintu Airjudul

HARSEM/SMNetwork/Yusuf Gunawan
Sampah plastik dan perabot rumah tangga menumpuk usai terjadinya banjir yang melanda Solo di pintu air Demangan di Kelurahan Sangkrah, Pasarkliwon, Selasa (8/1).

SOLO - Setelah terjadinya banjir, sampah plastik dan rumah tangga menumpuk di sejumlah pintu air di Solo. Warga khawatir, sampah itu dapat menyumbat aliran air serta menyebabkan virus penyakit.
Dari pengataman  di lapangan, sampah yang jumlahnya begitu banyak itu menumpuk di pintu air Demangan kawasan perbatasan Sangkrah (Pasarkliwon) dan Sewu (Jebres), Pucangsawit, Tirtonadi, Joyontakan, serta Semanggi.
 

Menurut warga RT 1 RW 3 Sewu, Erlani (32), sampah tersebut menyebabkan bau tidak sedap. “Tapi yang sangat dikhawatirkan bisa menyumbat pintu air jika tidak segera diperbaiki. Kan bahaya jika air masuk ke permukiman warga,” kata dia, Selasa (8/1).
 

Menurut warga Sangkrah yang berada di sekitar pintu Air Demangan, Maman Sunarto (50),  di antara sampah-sampah, juga terdapat bangkai hewan. Kondisi tersebut dikhawatirkan menyebarkan virus penyakit. Untuk itu pihaknya mengharapkan adanya pembersihan sampah-sampah yang semakin menumpuk.
 

Koordinator Pengoperasian dan Perawatan Stasiun Pompa Banjir Pucangsawit Jebres,  Purwoko membenarkan, sampah-sampah sisa banjir menyangkut di pintu air. Salah satunya di Pucangsawit itu. Jenis sampah mulai dari plastik, kasur, pelepah pisang, ranting pohon dan limbah lainnya sehingga menyumbat pintu air.
 

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo saat meninjaui lokasi banjir dan stasiun pompa banjir mengatakan, bila arus Bengawan Solo reda, sampah-sampah di stasiun pompa air akan segera dibersihkan.
 

 Namun pihaknya mesti berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Dia menambahkan, kondisi pasca-banjir memang menyisakan persoalan baru terutama sampah. (H80,J5/SMNetwork/njs)

Newer Post Older Post