Stigma Negatif Pengadilan Agama Harus Dihilangkan

Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang Wildan Suyuthi (kanan) bersama Wakil Bupati Kendal Muh Mustamsikin
 meninjau ruangan Pengadilan Agama Kendal yang baru diresmikan (HARSEM/SMNETWORK/ROSYID RIDHO)

KENDAL-Stigma negatif Pengadilan Agama harus dihilangkan. Instansi ini tak sekadar mengurusi persoalan cerai.

Pengadilan Agama (PA) di kalangan masyarakat terkenal dengan stigma negatif. Institusi tersebut seolah-olah melekat sebagai lembaga yang hanya mengurusi perceraian pasangan suami istri. Padahal Pengadilan Agama tidak sekadar mengurusi persoalan cerai suami-istri. Lembaga itu juga menyelesaikan perkara tingkat pertama seperti warisan, wakaf, infaq, sedekah, dan perbankan syariah.

''Stigma itu harus dihilangkan. Pengadilan Agama tidak sekadar mengurusi persoalan cerai,'' kata Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang Wildan Suyuthi saat memberikan sambutan pada peresmian gedung baru Pengadilan Agama Kendal di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Brangsong.

Menurut Wildan, persepsi Pengadilan Agama sebagai perceraian suami istri sudah lama terjadi. Bahkan, kata dia, pemahaman yang keliru tersebut telah mengendap di kalangan birokrasi. ''Persepsi negatif Pengadilan Agama sebagai tempat untuk melegalkan perceraian di kalangan umat Islam harus diluruskan dan dihilangkan. Hal itu merupakan tugas jajaran Pengadilan Agama untuk menyosialisasikan fungsi, tugas dan kewajiban PA di kalangan masyarakat,'' tambahnya.

Wildan mengucapkan selamat atas pembangunan kantor baru tersebut. Dia mengharapkan supaya pelayanan kepada para pencari keadilan semakin baik dengan menerapkan prinsip birokrasi yang efisien, efektif, melayani dan transparan. ''Seluruh pegawai PA harus bisa memberikan pelayanan yang baik dan transparan kepada masyarakat. Baik buruknya PA dimata warga juga karena pelayanan dan sikap pegawainya,'' katanya. (H36/SMNetwork/tab)

Newer Post Older Post