Talud Rumah Longsor
Kondisi talud bagian belakang rumah Krisnadi yang ambrol diterjang aliran air yang menuju Sungai Beringin. HARSEM.INDRA PRABAWA |
Hujan deras membawa bencana. Talud rumah warga Tambakaji, Ngaliyan, longsor diterjang air hujan. Kerugian material mencapai puluhan juta.
HUJAN yang mengguyur Kota Semarang, Senin (7/1) siang, mengakibatkan talud yang baru saja dibangun Krisnadi, longsor. Warga RT 03/RW 15 Perumahan Indo Permai Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan itu pun menderita kerugian jutaan rupiah.
“Kejadiannya justru setelah hujan, sekitar pukul 18.30. Talud yang baru saya bangun dua bulan lalu secara permanen sepanjang 20 meter ambrol pada kedalaman 10 meter. Talud ini sengaja dibangun untuk menjaga tanah agar tidak longsor, eh malah longsor,” ujarnya, kemain.
Mengingat lokasi rumah Krisnadi yang berada paling ujung perumahan, dirinya khawatir. Karena itu juga talud permanen segera dibangun untuk menghindari agar rumahnya terhindar dari longsoran tebing yang curam.
”Setelah hujan reda, sekitar setengah jam sebelum talud itu longsor, saya masih sempat berdiri memastikan talud dan pagar tembok permanen yang saya bangun aman. Tapi selama musim penghujan ini sudah terlihat retakan,” ujarnya.
Tidak lama kemudian, lanjut Krisnadi, suara keras terdengar, ternyata talud dan sebagian pagar permanen serta beberapa pot bunga ikut terbawa longsoran ke jurang yang dipenuhi tanaman bambu sedalam tujuh meteran.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun talud yang dibangun dengan menghabiskan uang Rp 35 juta ambrol beserta pagar permanen. Sekarang sebagian pondasi kini posisinya menggantung,” ujarnya.
Saat peristiwa tersebut, lurah, camat, Babinsaa, Babinkamtibmas, PMI dan juga Basarnas langsung datang ke lokasi kejadian. “Semua pihak datang dan memastikan semua penghuni rumah dalam keadaan selamat. Soal bantuan saya belum tahu persis, tapi yang jelas semua kerugian sudah saya sampaikan kepada pihak kelurahan,” ujarnya.
Sementara itu Lurah Tambakaji Agus Muryanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Koramil Ngaliyan untuk melakukan kerja bakti Rabu pagi. Dan untuk kerugian Rp 35 juta lanjut Agus sudah disampaikan kepada BPBD, PMI, BAZ Ngaliyan, PSDA, Dinas Ketahanan Pangan.
“Pak Krisnadi juga berharap ini bisa dimasukkan ke Musrembang 2013, mengingat saluran buangan air dari RW 10 itu kalau hujan arusnya cukup deres,” ujar Agus ramah.
Agus berharap selama musim penghujan, warganya dalam kondisi aman. “Tambakaji ini kan daerahnya perbukitan, potensi longsor ada. Dan kita juga pernah kena banjir beberapa tahun silam. Kami pihak kelurahan selalu siaga selama musim penghujan, dan keliling wilayah, memastikan warga dan lingkungan aman,” tandas Agus. (lif/sae)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.