Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Bibit "Tantang" Rustri dan HP

Bibit Waluyo (HARSEM/DOK)
SEMARANG-Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mulai melayangkan tantangan terbuka pada para rivalnya yang akan maju dalam pilgub 2013.
 
Hal tersebut disampaikan Bibit saat serah terima jabatan Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Jawa Tengah di Semarang, kemarin. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Rustriningsih dan Sekretaris Daerah Jawa Tengah Hadi Prabowo yang juga akan mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur 26 Mei mendatang.
 
"Bu Rustri, Mas Hadi kapan hom pim pah-nya. Diajak ikut bareng gubernur lagi malah pilih sendiri-sendiri. Ya sudah," katanya, sembari tertawa. Ia mempersilakan jika Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah akan mencalonkan diri dalam pilgub mendatang. Menurut dia, kondisi tersebut tidak akan sampai mengganggu jalannya pembangunan Jawa Tengah. "Tidak akan ada kevakuman, sudah ada mekanisme yang mengatur," katanya.
 
Ia mengaku tidak akan menjalani tugas kedinasan saat masa kampanye saja. Sebelum dan setelah masa kampanye, Bibit menegaskan, dirinya masih tetap menjadi gubernur hingga bulan Agustus mendatang. Program pembangunan juga diminta tidak terpengaruh dengan perkembangan politik. Selain pilgub, tahun 2014 juga bakal menyita waktu dan tenaga jajaran pemprov karena Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres).
 
Dalam kesempatan itu, Bibit juga "memamerkan" sejumlah keberhasilannya dalam memimpin Jawa Tengah selama hampir lima tahun ini. Ia juga mengatakan gaya kepemimpinannya yang keras juga merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pemerintahan provinsi ini.
 
"Gaya kepemimpinan yang keras ini untuk menjaga keberhasilan pembangunan. Menjadi pemimpin memang harus seperti itu," katanya. Pada serah terima jabatan itu, Gubernur menyaksikan pergantingan Kepala BPKP Perwakilan Jawa Tengah Sudjono yang memasuki masa pensiun dan digantikan oleh Agus Sukaton Wignjosoebroto.

Emoh Ndlosor


Sebagai bakal cagub yang akan ‘bertanding’ dalam pilgub mendatang, Bibit menekankan bahwa dirinya tak akan melakukan sosialisasi yang terlalu aktif kepada masyarakat. Bahkan, ia pun mengaku, tidak suka dengan sistem demokrasi yang berjalan saat ini, dimana para bakal cagub seakan dipaksa harus melakukan sosialisasi kepada calon pemilih, sebelum pemilihan.

“Sistem demokrasi yang berjalan saat ini bertentangan dengan hati nurani saya. Calon pemimpin kok disuruh ndlosor-ndlosor di depan rakyat. Lha kapan kerjane,” katanya, saat memberi sambutan dalam acara sertijab Ketua BPKP Jateng di Gedung Grhadika Bhakti Praja Semarang, kemarin.

Ia juga mengeluhkan sistem pemilihan langsung yang memaksa para calon harus menyiapkan dana tidak sedikit. Para calon harus menyiapkan logistik untuk pemenangan, termasuk menyiapkan dana untuk para saksi yang akan mengawal perolehan suara pada pemilihan, dari tempat pemungutan suara hingga ke KPU.

“Dulu, calon-calonnya siapa, itu sudah diketahui. Tinggal dipilih, besoknya ukur baju dan besoknya sudah dilantik. Lha kok sekarang harus menyiapkan saksi-saksi,” keluhnya. Ia sendiri menilai pilgub dengan anggaran daerah yang sangat besar itu tidak menjamin menghasilkan pemimpin yang baik. “Iya kalau yang terpilih itu orang baik, kalau yang terpilih elek, ajur rakyate. Wis tho, penak melu gubernur wae,” katanya, sembari tertawa.

Ia mengungkapkan pula besarnya anggaran pelaksanaan pilgub 2013 telah banyak menyita anggaran daerah. Tercatat, dana yang dikeluarkan untuk pemilihan yang akan digelar pada 26 Mei itu mencapai Rp 625 miliar.
Menurut dia hal itu sangat berbeda dengan sistem pilgub yang dipilih DPRD. Dalam aturan itu, ia meyakini, tidak terlalu menguras anggaran daerah. “Dananya (Pilgub Jateng 2013) itu hampir satu triliun. Itu besar sekali, buat mbangun jalan untuk rakyat jadi bagus. Saya tidak suka seperti itu. Aturan dari mana sistem demokrasi (menghabiskan dana) seperti itu,” ujarnya.

Meski begitu, ia mengaku bahwa pernyataannya itu hanya pendapat pribadi. Sebagai warga negara, ia juga hanya bisa menggerutu. “Ini saya hanya menggerutu. Entuk tho menggerutu, wong namanya saja demokrasi. Kan boleh-boleh saja berpendapat,” ujarnya, sembari tersenyum. (ano/J17,H68/SMNetwork/tab)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous