Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Waspada, Hewan Bisa Tulari Manusia

Menkes Dokter Nafsiah Mboi menerima lukisan wajahnya yang terbuat dari nyamuk (HARSEM/HERU SANTOSO)
SALATIGA-Kementerian Kesehatan telah memetakan daerah yang berisiko menjadi sumber penyakit baru termasuk zoonosis. Pemetaan dilakukan di semua provinsi berdasar keanekaragaman satwa penular di masing-masing daerah.

MENTERI Kesehatan (Menkes) Dokter Nafsiah Mboi menyatakan, di Indonesia ada sebanyak 132 spesies mikro organisme patogen yang bersifat zoonotik. Hewan itu berpotensi menularkan penyakitnya ke tubuh manusia.

Bahkan di sejumlah daerah terjadi praktik pengelolaan sumber daya hutan dan hewan yang tidak terkendali. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi hotspot zoonosis.

"Untuk itu, kami mengimbau masyarakat selalu waspada penyebaran penyakit hewan ke manusia. Selain itu, jajaran pemerintah dan swasta ikut melakukan antisipasi, " kata Nafsiah Mboi di sela peluncuran Buku Atlas Reservior Penyakit di Indonesia (ARPI) dan penerimaan Rekor MURI Dunia Vektor (Duver) di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservior Penyakit (B2P2VRP) Jalan Hasanudin, Salatiga, Kamis (31/1) kemarin.

Langkah yang harus dilakukan di antaranya mempererat kapasitas dan kemitraan. Terutama dalam penelitian antara jajaran kesehatan manusia dengan kesehatan hewan. Juga, pengembangan pusat penelitian penyakit zoonosis dan pelaksanaan surveilans yang terstruktur pada hewan domestik, satwa liar, dan manusia.

Ditambahkan, langkah lain adalah membentuk tim respons kesehatan, kesehatan hewan, membangun sarana infrastruktur serta pengembangan tenaga kerja. Tidak kalah penting,  peningkatan koordinasi dan penguatan fokus kelembagaan.

“Sekarang, penyakit menular masih menjadi masalah pelik. Secara bersamaan, morbiditas dan mortalitas penyakit tidak menular juga meningkat,” jelasnya.

“Penyakit tular vektor dan reservoir atau vektor borne diseases juga masih menjadi masalah kesehatan penting di Indonesia. Untuk mengatasinya, semua sektor kesehatan baik pusat maupun daerah, serta peran serta masyarakat sangat dibutuhkan,” imbuhnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Agus Rudianto menyatakan, Pemkot Salatiga siap mendukung program dan pengendalian penyakit zoonosis. Pelaksanaan program menjadi tugas bersama yang harus dilaksanakan guna mencegah penularan penyakit hewan serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. “Kami mendukung upaya pengendalian zoonisis dan penyakit lainnya,” tandas Rudianto. (hes/nji)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous