Pembunuhan Guru SMP Kejiwaan Fanny Akan Diperiksa

SALATIGA – Penyidik Polres Salatiga berencana memeriksa kejiwaan Fanny Swandhana (27), tersangka pembunuh mertuanya sendiri, Windrarti (51). Pemeriksaan kejiwaan adalah standar untuk penyidikan pembunuhan.

“Ini memang sudah menjadi standar. Untuk pemeriksaan Eko, sesuai petunjuk jaksa yang meminta tersangka diperiksa psikiater,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Salatiga Inspektur Satu Andie Prasetyo, Rabu (6/3).

Andie menambahkan, untuk kasus pembunuhan Windrarti, kini penyidik belum melakukan pemeriksaan lanjutan kepada tersangka karena kejiwaannya belum stabil.

Bila kejiwaan Fanny sudah berangsur membaik, maka polisi akan melakukan pendalaman pemeriksaan. Demikian pula dengan rencana pemeriksaan kepada keluarga korban, akan dilaksanakan setelah kondisi kejiwaan dirasa baik.

“Kami juga mempertimbangkan alasan kemanusiaan. Tersangka masih syok selain itu keluarga pasti masih berduka sehingga belum memungkinkan dimintai keterangan,” ungkapnya.

Windrati (52), warga Perumahan Tegalrejo Permai 226, RT 04/RW 09 Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya, Senin (4/3) pagi. Windrati yang sehari-harinya guru SMP Negeri 6 Salatiga itu ditemukan sudah tewas dengan kepala pecah dan tubuhnya bersimbah darah Fanny sendiri berhasil ditangkap pada Senin (4/3) malam atau beberapa jam setelah peristiwa pembunuhan yang menghebohkan tersebut.

Dari keterangan tersangka, mantan debt collector Bank Danamon Simpan Pinjam (DSP) Sumowono, itu nekat menghabisi nyawa mertuanya karena Windrarti terus menagih uang yang dipinjamnya itu. Uang tersebut rencananya untuk menyelesaikan rehab rumah tersangka di Perumahan Graha Panorama, Ambarawa. (J21,H32-SMNetwork/twu)

Newer Post Older Post