Tanggul Jebol Di Guntur Mulai Diperbaiki Kondisi tanggul lain perlu disurvei
Rehab tanggul sudah dimulai dengan kontruksi terucuk bambu dan sak isi tanah (HARSEM/SUKMAWIJAYA) |
DEMAK-Tanggul jebol di Desa/Kecamatan Guntur mulai diperbaki. Dua mesin bego dan satu mesin traktor diturunkan untuk memulihkan kondisi tanggul.
Sebelum dilakukan pengurugan tanggul, terlebih dulu petugas membangun tanggul darurat berupa konstruksi trucuk bambu dan sak berisi tanah, ditempatkan untuk membendung aliran sungai agar tidak melewati tanggul yang jebol itu. Sehingga mengurangi debet air menuju Dukuh Pragi Desa Guntur.
Selanjutnya bego mulai mengeruk tanah dari dasar sungai, dan dinaikan di atas tanggul. Setelah tanah mulai mengering mesin traktor mulai meratakan tanah, sebagian tanah lebih di dorong untuk mengurug jebolan tanggul.
Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Demak, Sutiyono membenarkan kondisi tanggul mulai digarap, rehabilitasi tanggul langsung dikerjakan oleh PSDA dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana.
“Kami juga meminta PSDA dan BBWS agar ensurvei kondisi tanggul yang lain, sebab dari hasil survei kami temukan beberapa bagian tanggul sudah retak dalam,” ungkapnya.
Tanggul tersebut langsung bersentuhan dengan Dukuh Pragi, terdapat retak-retak yang cukup dalam, bila hujan deras sampai debet air sungai KB1 meninggi dikawatirkan air justru menggerus tanggul yang retak hingga jebol.
Terpisah, Camat Guntur Muh Syahrie mengungkapkan pemkab sudah memfasilitasi PSDA dan BBWS agar segera memperbaiki tanggul jebol di Desa Guntur. “Alhamdulilah, mulai sabtu kemarin sudah datang, dan mulai dikerjakan secara maksimal, kami berharap lima hari lagi sudah selesai, karena kondisi curah hujan yang labil,” kata Syahrie, kemarin.
Bila perbaikan sudah selesai, diharapkan air sungai KB1 yang merupakan saluran dari sungai Cabean tidak melimpah lagi ke Dukuh Pragi.
Beberapa titik tanggul yang jebol sudah mulai diurug. Setidaknya ada 5 titik tanggul yang jebol disebelah timur, dua titik sepanjang 6 meter dan 30 meter sedalam 3 meter mulai diurug.
Dari pantauan Harsem, tanggul sebelah Timur sangat parah. Sementara kondisi sawah di Dukuh Pragi di sebelah tanggul sebagian masih tenggelam akibat rembasan air sungai dari tanggul darurat. Namun air tidak melimpah sampai ke pemukiman. (swi/hst)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.