Harga Rumah Naik 10%
Pengunjung melihat maket rumah menengah atas yang dipamerkan dalam REI Expo di Java Supermal, kemarin. (SM/Fani Ayudea) |
SEMARANG - Harga rumah di wilayah Jateng naik 10%-15% mulai Juli 2013. Kenaikan harga dipicu oleh kenaikan harga BBM subsidi dan harga bahan bangunan.
Wakil Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng Bidang Promosi, Publikasi, dan Kehumasan Dibya K Hidayat mengatakan, semua pengembang telah menaikkan harga rumah terutama rumah produksi baru. Namun masih ada pengembang yang masih menggunakan harga lama karena rumah yang dijual adalah stok lama.
"Hampir semua komponen bahan bangunan naik. Kenaikannya menyumbang harga rumah sekitar 5%. Sedang kenaikan harga BBM menyumbang sekitar 10%," katanya di sela-sela pembukaan pameran REI Expo di Java Supermal, kemarin.
Sampai saat ini, menurutnya, kenaikan harga rumah tidak dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga BI Rate yang dinaikkan dari 5,75% menjadi 6%. Sebab suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan sampai sekarang tidak ada kenaikan. Suku bunga KPR di perbankan saat ini masih berkisar 9%. "Kenaikan BI Rate hanya 0,25%, dan masih di bawah 10%, sehingga tidak akan berpengaruh pada suku bunga KPR. Apalagi KPR rata-rata memiliki jangka waktu 10-15 tahun," jelasnya.
Rendahnya suku bunga KPR, lanjutnya, ditunjukkan oleh program Lebaran yang ditawarkan oleh BRI yakni 8,5% untuk jangka waktu lima tahun, 7,5% untuk jangka waktu tiga tahun. Bank Mandiri juga menawarkan fasilitas KPR 7% fixed dua tahun, di tahun ketiga 9,75%.
Tawaran fasilitas KPR ini diharapkan dapat mendongkrak penjualan rumah. Proses KPR lima hari kerja. "Untuk mencari KPR, jangan hanya melihat besar suku bunga kecil. Tapi lihat masa jangka waktu atau fixed suku bunga tersebut diterapkan," tuturnya.
Wakil Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng Bidang Promosi, Publikasi, dan Kehumasan Dibya K Hidayat mengatakan, semua pengembang telah menaikkan harga rumah terutama rumah produksi baru. Namun masih ada pengembang yang masih menggunakan harga lama karena rumah yang dijual adalah stok lama.
"Hampir semua komponen bahan bangunan naik. Kenaikannya menyumbang harga rumah sekitar 5%. Sedang kenaikan harga BBM menyumbang sekitar 10%," katanya di sela-sela pembukaan pameran REI Expo di Java Supermal, kemarin.
Sampai saat ini, menurutnya, kenaikan harga rumah tidak dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga BI Rate yang dinaikkan dari 5,75% menjadi 6%. Sebab suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan sampai sekarang tidak ada kenaikan. Suku bunga KPR di perbankan saat ini masih berkisar 9%. "Kenaikan BI Rate hanya 0,25%, dan masih di bawah 10%, sehingga tidak akan berpengaruh pada suku bunga KPR. Apalagi KPR rata-rata memiliki jangka waktu 10-15 tahun," jelasnya.
Rendahnya suku bunga KPR, lanjutnya, ditunjukkan oleh program Lebaran yang ditawarkan oleh BRI yakni 8,5% untuk jangka waktu lima tahun, 7,5% untuk jangka waktu tiga tahun. Bank Mandiri juga menawarkan fasilitas KPR 7% fixed dua tahun, di tahun ketiga 9,75%.
Tawaran fasilitas KPR ini diharapkan dapat mendongkrak penjualan rumah. Proses KPR lima hari kerja. "Untuk mencari KPR, jangan hanya melihat besar suku bunga kecil. Tapi lihat masa jangka waktu atau fixed suku bunga tersebut diterapkan," tuturnya.
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.