Lagi, Kotak Kosong Menang
Sejumlah warga memasukkan surat suara ke kotak suara dalam Pilkades Dlingo, Mojosongo Jilid IV, kemarin. HARSEM/SMNetwork/Muhamad Nurhafid |
BOYOLALI - Pemilihan Kepala Desa (Kades) Dlingo, Mojosongo putaran empat yang berlangsung kemarin, lagi-lagi dimenangkan kotak kosong. Jumlah suara pemilih dalam kotak kosong, mengungguli jumlah suara yang diperoleh calon tunggal incumbent, Tahanta.
Hasil perhitungan akhir hingga kemarin petang, Sekretaris Panitia Pilkades Dlingo, Suwandi menyatakan, calon tunggal hanya mendapat suara 889, sedangkan kotak kosong memperoleh 1.240 suara. "Adapun jumlah suara rusak, ada 42. Sedangkan DPT yang menggunakan hak pilihnya, sebanyak 2.171 dari total 2.986," papar Suwandi.
Dikatakannya, antusias warga atau pemilih dalam Pilkades ini memang selalu menurun sejak putaran pertama. Sebab mereka menginginkan ada calon lain yang maju dalam Pilkades.
Sejumlah warga pemilih yang ditemui di sekitar balai desa, memang berharap pilkades putaran empat ini dapat diulang lagi. Mereka bahkan menginginkan, proses pencalonan ulang dalam Pilkades yang hanya diikuti calon tunggal incumbnet itu, diulang sejak awal. "Warga ingin ada calon lain dalam Pilkades ini. Mereka punya sosok lain yang ingin dipilih," ungkap Ketua RT 02 RW 01, Sidomulyo, Dlingo, Parmo Suwito (63), saat ditemui di lokasi usai mengunakan hak suaranya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pilkades Dlinggo harus digelar hingga keempat kali. Pasalnya, pada Pilkades pertama yang digelar bersamaan dengan seratusan desa lainnya di Kabupaten Boyolali, Rabu (20/3), dimenangkan kotak kosong. Pilkades kemudian diulang. Hingga dua kali pilkades diulang, hasilnya masih dimenangkan kotak kosong.
Penyelenggaraan Pilkades ulang putaran empat, menelan dana hingga Rp 24 juta. Dana pilkades tersebut berasal dari tiga sumber. Pertama dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, kedua dari calon kepala desa (cakades), dan ketiga dari sumber lainnya. (K23/SMNetwork/njs)
Hasil perhitungan akhir hingga kemarin petang, Sekretaris Panitia Pilkades Dlingo, Suwandi menyatakan, calon tunggal hanya mendapat suara 889, sedangkan kotak kosong memperoleh 1.240 suara. "Adapun jumlah suara rusak, ada 42. Sedangkan DPT yang menggunakan hak pilihnya, sebanyak 2.171 dari total 2.986," papar Suwandi.
Dikatakannya, antusias warga atau pemilih dalam Pilkades ini memang selalu menurun sejak putaran pertama. Sebab mereka menginginkan ada calon lain yang maju dalam Pilkades.
Sejumlah warga pemilih yang ditemui di sekitar balai desa, memang berharap pilkades putaran empat ini dapat diulang lagi. Mereka bahkan menginginkan, proses pencalonan ulang dalam Pilkades yang hanya diikuti calon tunggal incumbnet itu, diulang sejak awal. "Warga ingin ada calon lain dalam Pilkades ini. Mereka punya sosok lain yang ingin dipilih," ungkap Ketua RT 02 RW 01, Sidomulyo, Dlingo, Parmo Suwito (63), saat ditemui di lokasi usai mengunakan hak suaranya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pilkades Dlinggo harus digelar hingga keempat kali. Pasalnya, pada Pilkades pertama yang digelar bersamaan dengan seratusan desa lainnya di Kabupaten Boyolali, Rabu (20/3), dimenangkan kotak kosong. Pilkades kemudian diulang. Hingga dua kali pilkades diulang, hasilnya masih dimenangkan kotak kosong.
Penyelenggaraan Pilkades ulang putaran empat, menelan dana hingga Rp 24 juta. Dana pilkades tersebut berasal dari tiga sumber. Pertama dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, kedua dari calon kepala desa (cakades), dan ketiga dari sumber lainnya. (K23/SMNetwork/njs)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.