Mubin, Kasi PHU Kemenag Salatiga
SALATIGA –Munculnya kebijakan pemerintah pusat akan pengurangan kuota haji hingga 20%, membuat para calon haji (calhaj) asal Kota Salatiga hanya dapat pasrah.
Hal ini jika seandainya dari para calhaj ada yang gagal berangkat tahun 2013 ini. Namun, sejauh ini Kantor Kemenag (Kementrian Agama) Kota Salatiga belum dapat menentukan nama-nama yang berangkat ataupun yang akan tertunda keberangkatannya karena kebijakan itu.
Salah satu calhaj, Samino (46) warga Jalan Irawan RT 01 RW 05 Karangalit, kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga mengaku pasrah dengan munculnya kebijakan pemerintah pusat tersebut. Bahkan, dirinya dan istrinya juga pasrah jika termasuk calhaj yang tertunda keberangkatannya pada tahun 2013 ini. Bagi dirinya, akan tetap mengikuti kebijakan pemerintah.
“Sebagai calhaj akan setia mengikuti kebijakan pemerintah dan iklas menghadapinya. Ketika mendengar informasi adanya pengurangan kuota haji, antara kecewa dan tidak memang ada. Namun, semuanya akan saya serahkan kepada Allah. Harapannya, pemerintah pusat segera menentukan langkah yang pasti akan pengurangan kuota ini,” kata Direktur PDAM Kota Salatiga didampingi istrinya kepada Harsem, disela-sela mengikuti manasik haji di Lapangan Pancasila, Selasa (2/7) kemarin.
Dikatannya, bahwa berangkat haji ini merupakan panggilan dari Allah. Sehingga berangkat haji kapanpun harus tetap disyukuri. Selain itu, jika harus berangkat tahun 2013 pun akan siap karena memang dirinya maupun istrinya telah siap secara fisik dan mental.
Sementara, Mubin, Kasi Pemberangkatan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Kota Salatiga mengatakan, pihaknya mengakui jika dengan pengurangan kuota haji yang dilakukan pemerintahan Arab Saudi untuk Indonesia itu, akhirnya membuat para calhaj asal Salatiga dirundung resah. Akibat munculnya kebijakan ini, kantor Kemenag Salatiga sempat diatangi para calhaj ataupun menyakannya melalui telepon akan kejelasan kebijakan tersebut.
"Sampai sekarang, kami belum tahu secara pasti nama-nama yang akan diberangkatkan ataupun ditunda keberangkatannya. Namun, kami telah memberi pengertian kepada para calhaj, bahwa kebijakan ini bukan kapasitas kami, ini semua merupakan kebijakan pemerintah pusat dan berlaku untuk seluruh Indonesia. Pada manasik haji sekarang ini saja, semua calhaj sebanyak 244 orang mengikutinya,” tandas Mubin kepada Harsem, usai memimpin manasik haji di Lapangan Pancasila, kemarin.
Ditambahkan, jumlah calhaj asal Salatiga yang telah siap berangkat haji sebanyak 244 orang. Dengan kebijakan pengurangan 20% maka ada sebanyak 48 calhaj yang harus tertunda keberangkatan hajinya. Namun semuanya ditentukan dari pemerintah pusat setelah hasil verifikasi kami kirimkan ke pusat. Dari hal ini, para calhaj tetap legowo walaupun hasil keputusannya mendatang tertunda keberangkatannya. (hes/rif)
Hal ini jika seandainya dari para calhaj ada yang gagal berangkat tahun 2013 ini. Namun, sejauh ini Kantor Kemenag (Kementrian Agama) Kota Salatiga belum dapat menentukan nama-nama yang berangkat ataupun yang akan tertunda keberangkatannya karena kebijakan itu.
Salah satu calhaj, Samino (46) warga Jalan Irawan RT 01 RW 05 Karangalit, kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga mengaku pasrah dengan munculnya kebijakan pemerintah pusat tersebut. Bahkan, dirinya dan istrinya juga pasrah jika termasuk calhaj yang tertunda keberangkatannya pada tahun 2013 ini. Bagi dirinya, akan tetap mengikuti kebijakan pemerintah.
“Sebagai calhaj akan setia mengikuti kebijakan pemerintah dan iklas menghadapinya. Ketika mendengar informasi adanya pengurangan kuota haji, antara kecewa dan tidak memang ada. Namun, semuanya akan saya serahkan kepada Allah. Harapannya, pemerintah pusat segera menentukan langkah yang pasti akan pengurangan kuota ini,” kata Direktur PDAM Kota Salatiga didampingi istrinya kepada Harsem, disela-sela mengikuti manasik haji di Lapangan Pancasila, Selasa (2/7) kemarin.
Dikatannya, bahwa berangkat haji ini merupakan panggilan dari Allah. Sehingga berangkat haji kapanpun harus tetap disyukuri. Selain itu, jika harus berangkat tahun 2013 pun akan siap karena memang dirinya maupun istrinya telah siap secara fisik dan mental.
Sementara, Mubin, Kasi Pemberangkatan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Kota Salatiga mengatakan, pihaknya mengakui jika dengan pengurangan kuota haji yang dilakukan pemerintahan Arab Saudi untuk Indonesia itu, akhirnya membuat para calhaj asal Salatiga dirundung resah. Akibat munculnya kebijakan ini, kantor Kemenag Salatiga sempat diatangi para calhaj ataupun menyakannya melalui telepon akan kejelasan kebijakan tersebut.
"Sampai sekarang, kami belum tahu secara pasti nama-nama yang akan diberangkatkan ataupun ditunda keberangkatannya. Namun, kami telah memberi pengertian kepada para calhaj, bahwa kebijakan ini bukan kapasitas kami, ini semua merupakan kebijakan pemerintah pusat dan berlaku untuk seluruh Indonesia. Pada manasik haji sekarang ini saja, semua calhaj sebanyak 244 orang mengikutinya,” tandas Mubin kepada Harsem, usai memimpin manasik haji di Lapangan Pancasila, kemarin.
Ditambahkan, jumlah calhaj asal Salatiga yang telah siap berangkat haji sebanyak 244 orang. Dengan kebijakan pengurangan 20% maka ada sebanyak 48 calhaj yang harus tertunda keberangkatan hajinya. Namun semuanya ditentukan dari pemerintah pusat setelah hasil verifikasi kami kirimkan ke pusat. Dari hal ini, para calhaj tetap legowo walaupun hasil keputusannya mendatang tertunda keberangkatannya. (hes/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.