Pawai Hari Jadi Kendal Meriah
SM/Rosyid Ridho Widya Kandi dan Forkompinda melepas burung merpati pada acara Culture Herritage Carnival. |
SM/Rosyid Ridho Pasukan putri ikut memeriahkan pawai budaya dalam rangka HUT ke-408 Kabupaten Kendal. |
Ratusan warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Kendal berbondong-bondong mengeliling sekitar Alun-alun Kendal. Mereka membentuk beberapa kelompok. Kondisi itu menyebabkan ketersendatan arus lalu lintas. Semakin siang masyarakat Kendal yang terdiri atas anak-anak, pelajar, hingga orang tua yang datang semakin meningkat bahkan mungkin mencapai ribuan.
Warga tidak hanya berkerumun di sekitar Alun-alun di mana terdapat panggung kehormatan. Ribuan orang terlihat tumplek blek mulai dari depan MAN 1 Kendal ke arah timur hingga depan Mapolres Kendal. Mereka ke sana untuk menyaksikan kirab dan parade budaya bertema ''Ratuning Bawono'' yang digelar Pemkab Kendal, Minggu (18/8).
Warga antusias menyaksikan kirab dan parade budaya dalam rangka memperingati HUT ke-408 Kabupaten Kendal. Ratusan warga masuk ke jalan yang akan digunakan peserta karnaval. Petugas Polres Kendal dan Satpol PP berkali-kali mengingatkan warga supaya tidak melewati batas jalan. Sekitar pukul 15.00 rombongan peserta pawai Culture Herritage Carnival memasuki jalan sekitar Alun-alun. Rombongan mobil fore reader yang memandu dan membuka jalan. Setelah itu Pasukan Heraldika membawa panji-panji, bendera dan atribut Kabupaten Kendal. Setelah itu dilanjutkan peserta marching band dan pasukan prajurit putri.
Tak lama kemudian, Bupati Widya Kandi Susanti tiba di alun-alun dengan dikawal Wakil Bupati Muh Mustamsikin. Orang nomor satu di Pemkab Kendal itu, menaiki kereta kencana yang diberi nama Nitipraja. Di belakang kereta bupati adalah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) yakni Kapolres AKBP Asep Jenal, Ketua PN Didiek Budi Utomo, Sekda Bambang Dwiyono, Dandim Letkol Kav Wiratno, dan Kajari Ramel Jesaja.
Selama perjalanan dari depan Taman Makam Pahlawan Kusuma Jati, Bupati dan Wakil Bupati selalu melempar senyum dan tidak henti-hentinya melambaikan tangan. Sampai di depan panggung kehormatan, Widya Kandi dan Mustamsikin serta Forkompinda turun dari kereta kencana menuju panggung utama. Mereka disambut sejumlah kepala SKPD. Setiba di panggung utama, Widya Kandi bersama Forkompinda melepas burung merpati. Pelepasan burung merpati tersebut bertujuan supaya Kabupaten Kendal dikenal di seluruh pelosok Indonesia dan dunia internasional. Pawai budaya tersebut juga disaksikan mahasiswa asing yang tergabung dalam AIESEC.
Parade budaya itu juga dimeriahkan penampilan seni tradisional dari lima kabupaten yakni, Topeng Ireng dari Kabupaten Magelang, Kebo Kinul Kabupaten Sukoharjo, Kenthongan Kabupaten Purbalingga, Ndolalak Kabupaten Purworejo, dan Bangilun Kabupaten Temanggung. Selain itu juga dimeriahkan peragaan batik, kesenian dari 20 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Kendal.
Ketua I Panitia Peringatan HUT ke-408 Kendal, Subaedi mengatakan, kirab dan parade budaya itu sebagai bentuk melestarikan aset budaya daerah yang meliputi kesenian dan kerajinan daerah sekaligus menyosialisasikan potensi yang dimiliki Kendal. ''Acara ini juga untuk memberikan hiburan murah, sehat, dan mendidik. Selain itu diharapkan bisa menjadi ikon pariwisata Kendal yang dapat menjadi agenda pariwisata nasional. Pawai ini melibatkan sekitar 2.000 orang,'' kata dia.
Widya Kandi mengatakan, tema Ratuning Bawono mempunyai, makna Kabupaten Kendal ke depan akan selalu jaya dan dikenal secara luas. Dia mengatakan, tema itu mempunyai keterkaitan dengan tema-tema sebelumnya. Dia optimis bila Pelabuhan Kendal telah beroperasi, bakal banyak investor yang menanamkan investasinya. ''Semakin banyak investor yang masuk, tentu akan membuka lapangan pekerjaan,'' tuturnya. (SMNetwork/Rosyid Ridho/hst)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.