Reklame Liar Masih Marak

SEMRAWUT: Salah satu contoh reklame liar yang pemasangannya asal-asalan di tempat yang bukan peruntukannya. Satpol PP akan menertibkan

PULUHAN reklame liar dan tak berizin di Kota Semarang masih marak. Satpol PP Kota Semarang akan segera melakukan penertiban lagi dengan mencopot dan menertibkan. Sementara perusahaan reklame yang melanggar akan dikenakan sanksi pemutusan kontrak dan masuk daftar hitam.

“Pencopotan reklame akan dilakukan minggu depan oleh Satpol PP. Beberapa reklame yang akan ditertibkan di antaranya di kawasan Jalan Prof Hamka Ngaliyan, Jalan Soekarno Hatta, Jalan MT Haryono, wilayah Jatingaleh dan di beberapa titik di wilayah Kota Semarang,“ kata Aniceto Magno, Kabid Trantib Humas Satpol PP Kota Semarang kepada wartawan, Rabu (23/10).

Sasaran penertiban reklame antara lain reklame liar tak berizin atau sudah kadaluwarsa serta reklame yang tidak tepat pemasangannya Sudah puluhan reklame liar yang telah ditertibkan di Kota Semarang, namun belum ada sanksi bagi pihak-pihak swasta. Pihak pemkot hanya memberi sanksi pencabutan dan pencopotan.

Yudi Mardiana, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang mengatakan, Perda No 6 tahun 2011 diakui tidak bisa dilakukan oleh dinas terkait saja, tapi juga kesadaran dari pihak swasta dan masyarakat.

Yudi menambahkan, terkait data pendapatan reklame, tahun lalu target pendapatan Rp 18 milyar. Pada tahun 2013 ini Pemkot Semarang menargetkan pendapatan reklame Rp 20 milyar. “Kedepan pemkot akan melibatkan semua unsur untuk menata kembali perizinan reklame, pemasangannya, dan meninjau ulang sejumlah perjanjian (MoU) dengan pihak pengusaha reklame di Kota Semarang. (Zak/sae).

Newer Post Older Post