Stadion Diponegoro Dijual? *Rp 10 Juta Per Meter Persegi
AKAN DIJUAL: Sebuah situs di internet menawarkan lahan yang saat ini menjadi tempat Stadion Diponegoro. Lahan seluas 2,6 hektare itu dijual Rp 10 juta per meter persegi. |
STADION Diponegoro dengan lahan seluas 2,6 hektare, lewat sebuah situs ditawarkan Rp 10 juta per meter persegi. Ketika nomor telepon seluler yang tertera pada penawaran tersebut dihubungi, seorang pria yang menerima telepon menjawab membenarkan tawarkan itu.
"Memang benar. Sebenarnya sudah lama kami menawarkan lahan itu. Tapi apakah sudah terjual atau belum saya harus menghubungi timnya dulu," ujar lelaki yang mengaku bernama Tri Guntoro.
Dia menjelaskan, situs yang menjual beberapa properti di Kota Semarang itu dibuatnya bersama beberapa rekan lain. Setiap properti yang dijual ditangani sebuah tim. Termasuk lahan Stadion Diponegoro yang berada di Jalan Ki Mangunsarkoro. Guntoro yang mengaku bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan swasta, mengungkapkan, kebetulan pihaknya sudah lama tak bertemu dengan tim yang menangani penjualan lahan tersebut.
Namun, dia bercerita, sejak ditawarkan sudah ada beberapa pihak yang menawar. Tawaran terakhir yakni senilai Rp 10 juta per meter persegi. Saat ditanya soal status lahan tersebut, Guntoro menjawab tanah itu eigendom. Saat ini pihaknya tengah mengurus ke Jakarta.
Stadion Diponegoro sendiri memiliki sejarah panjang bagi Kota Semarang. Stadion itu pernah menjadi homebase klub kebanggaan kota ini, PSIS Semarang. Tak hanya itu, stadion itu juga pernah menjadi tempat beberapa pertandingan penting tingkat nasional maupun internasional.
Salah satu yang membuat unik stadion itu adalah velodrome yang mengelilinginya. Bahkan, konon, Stadion Diponegoro menjadi stadion pertama yang dilengkapi dengan velodorome. Lintasan untuk cabang balap sepeda itu hingga kini masih ada.
Sementara itu, hingga kemarin tak ada tanda-tanda stadion tersebut akan dijual. Tempat itu masih digunakan untuk beraktivitas seperti biasa. Akhir pekan lalu tempat itu baru saja digunakan untuk konser sebuah grup musik ternama dari Jakarta.
Terpisah, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro Kolonel Arh Ramses L Tobing ST, menegaskan tak mungkin stadion itu dijual. Dia menjelaskan, lahan stadion itu adalah milik negara. Pihaknya sendiri berlaku sebagai pengelola.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Semarang, Ismangoen Notosapoetro, menilai, di luar unsur kesejarahan, lahan tersebut memang layak dijual. Stadion itu memang berada di lokasi yang strategis untuk dikembangkan. Dia melihat, selama lahan itu kemudian dimanfaatkan untuk fasilitas yang bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak maka dia merasa tak perlu dipermasalahkan. (SMNetwork/H35,H71/sae)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.