Ribuan Buruh Protes
TIDAK puas dengan usulan upah minimum kota (UMK) yang disampaikan Walikota Semarang Sukawi Sutarip sebesar Rp 893.000 kepada Gubernur Bibit Waluyo, ribuan buruh kemarin datang seakan mengepung balaikota untuk memperjuangkan nasib mereka.
Kedatangan buruh yang akhirnya mengakibatkan Jalan Pemuda ditutup sementara ini, menuntut UMK 2010 sebesar Rp 944.538 seperti yang diusulkan oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN). Beberapa perwakilan awalnya diterima oleh Plt Sekda Harini Krisniati, namun massa lainnya tetap tidak beranjak dan memaksa untuk masuk. Bahkan, dengan menggunakan kendaraan bak terbuka yang digunakan sebagai panggung terbuka lengkap dengan pengeras suara, perwakilan buruh terus berorasi di depan halaman Balaikota Semarang.
Mereka juga membawa sejumlah poster yang berisikan aspirasi mereka, seperti “Upah Rp893.000, Anakku Makan Apa?” dan “Wali Kota, Jangan Korupsi Upah Kami”.
Karena jumlahnya yang mencapai ribuan dan dikhawatirkan bisa menimbulkan kericuhan, demo tersebut akhirnya terus dikawal aparat kepolisian.
Mendengar tuntuan dan teriakanteriakan lewat pengeras suara yang terus menggema, akhirnya Wakil Walikota Semarang Mahfud Ali bersedia untuk menerima perwakilan buruh tersebut. Pada pertemuan itu, Mahfud Ali mengatakan akan menyampaikan tuntutan para buruh pada walikota dan akan ikut memperjuangkan UMK usulan para buruh.
Sementara Plt Sekda Harini Krisniati mengatakan, keputusan usulan UMK tersebut sepenuhnya ada pada Walikota Semarang Sukawi Sutarip. Ia mengatakan, usulan walikota tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal.
“Sudah melalui berbagai pertimbangan, dan akhirnya memutuskan sejumlah itu. Namun masih ditunggu sampai 20 November mendatang. Saat ini walikota sedang dinas ke Jakarta sehingga tidak bisa menemui, dan saya akan menyampaikan tuntutan para buruh ini besuk pagi (hari ini),” katanya.
Salah satu pertimbangan tersebut, ungkap Harini, yakni besar UMK di kabupaten/ kota di sekitar Kota Semarang.
“UMK di Kota Semarang ini yang paling tinggi dibandingkan kota/kabupaten lain di sekitarnya. Ini juga menjadi salah satu pertimbangan. Karena pasti dalam menentukan UMK ini, Walikota Semarang juga berdialog dengan pimpinan daerah lainnya,” tambahnya.
Selain itu, menurutnya, UMK yang terus naik setiap tahunnya juga akan berdampak pada tahuntahun mendatang. Daerah sekitar Kota Semarang akan sulit mengejar UMK Kota Semarang, seperti halnya penentuan UMK tahun sebelumnya yang kenaikannya mencapai sekitar 17%.
“Soalnya UMK itu setiap tahun naik, daerah sekitar akan ketinggalan dan susah untuk mengejar UMK Kota Semarang,. Ini juga akan menimbulkan masalah. Selain itu juga ada pertimbangan lain yang pasti juga ada dasarnya,” ungkap Harini.
Sementara itu Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Semarang Nanang Setyono menjelaskan, ada dua rekomendasi upah yakni usul SPN sebesar Rp 944.538 dan dari unsur Apindo mengusulkan Rp 939.755. “Yang ingin kami pertanyakan di sini, didapat dari mana angka Rp 893 ribu dan pertimbangan serta alasannya apa walikota mengusulkan sebesar itu.
Semoga wakil walikota yang menemui kami tadi bisa membantu, karena kami akan terus berjuang kalau memang tidak ada perubahan,” tegasnya.
Masih Kurang Nanang menambahkan, penetapan UMK di Kota Semarang dalam dua tahun terakhir sudah mencapai 100% KHL (kebutuhan hidup layak), sedangkan sekarang ini usulan walikota tersebut dianggap tidak bedasar.
Beberapa buruh juga menuturkan, UMK Kota Semarang 2010 seperti yang diusulkan Walikota Semarang sebesar Rp 893 ribu hanya cukup untuk buruh yang belum menikah, tanpa tanggungan keluarga dan tanggungan anak sekolah.
Dan jumlah itu, dirasakan masih sangat kurang. Khosidah (35), misalnya. Warga Mranggen yang telah sembilan tahun bekerja di PT Aparel ini mengaku selama ini hanya mendapat upah Rp 850 ribu.”Satu bulan hanya mendapat gaji saja dan tidak ada gaji tambahan. Apalagi, saat ini tidak ada lemburan,” katanya.
Khosidah mengaku, terlalu berat dengan upah tersebut, karena dirinya menanggung dua anak, salah satunya telah duduk di SMA. Semiatun (38), buruh yang bekerja di perusahaan yang sama selama 10 tahun juga menyampaikan bahwa upah yang ia terima tidak bisa untuk hidup layak. (puji-harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan penulis/sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Kedatangan buruh yang akhirnya mengakibatkan Jalan Pemuda ditutup sementara ini, menuntut UMK 2010 sebesar Rp 944.538 seperti yang diusulkan oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN). Beberapa perwakilan awalnya diterima oleh Plt Sekda Harini Krisniati, namun massa lainnya tetap tidak beranjak dan memaksa untuk masuk. Bahkan, dengan menggunakan kendaraan bak terbuka yang digunakan sebagai panggung terbuka lengkap dengan pengeras suara, perwakilan buruh terus berorasi di depan halaman Balaikota Semarang.
Mereka juga membawa sejumlah poster yang berisikan aspirasi mereka, seperti “Upah Rp893.000, Anakku Makan Apa?” dan “Wali Kota, Jangan Korupsi Upah Kami”.
Karena jumlahnya yang mencapai ribuan dan dikhawatirkan bisa menimbulkan kericuhan, demo tersebut akhirnya terus dikawal aparat kepolisian.
Mendengar tuntuan dan teriakanteriakan lewat pengeras suara yang terus menggema, akhirnya Wakil Walikota Semarang Mahfud Ali bersedia untuk menerima perwakilan buruh tersebut. Pada pertemuan itu, Mahfud Ali mengatakan akan menyampaikan tuntutan para buruh pada walikota dan akan ikut memperjuangkan UMK usulan para buruh.
Sementara Plt Sekda Harini Krisniati mengatakan, keputusan usulan UMK tersebut sepenuhnya ada pada Walikota Semarang Sukawi Sutarip. Ia mengatakan, usulan walikota tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal.
“Sudah melalui berbagai pertimbangan, dan akhirnya memutuskan sejumlah itu. Namun masih ditunggu sampai 20 November mendatang. Saat ini walikota sedang dinas ke Jakarta sehingga tidak bisa menemui, dan saya akan menyampaikan tuntutan para buruh ini besuk pagi (hari ini),” katanya.
Salah satu pertimbangan tersebut, ungkap Harini, yakni besar UMK di kabupaten/ kota di sekitar Kota Semarang.
“UMK di Kota Semarang ini yang paling tinggi dibandingkan kota/kabupaten lain di sekitarnya. Ini juga menjadi salah satu pertimbangan. Karena pasti dalam menentukan UMK ini, Walikota Semarang juga berdialog dengan pimpinan daerah lainnya,” tambahnya.
Selain itu, menurutnya, UMK yang terus naik setiap tahunnya juga akan berdampak pada tahuntahun mendatang. Daerah sekitar Kota Semarang akan sulit mengejar UMK Kota Semarang, seperti halnya penentuan UMK tahun sebelumnya yang kenaikannya mencapai sekitar 17%.
“Soalnya UMK itu setiap tahun naik, daerah sekitar akan ketinggalan dan susah untuk mengejar UMK Kota Semarang,. Ini juga akan menimbulkan masalah. Selain itu juga ada pertimbangan lain yang pasti juga ada dasarnya,” ungkap Harini.
Sementara itu Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Semarang Nanang Setyono menjelaskan, ada dua rekomendasi upah yakni usul SPN sebesar Rp 944.538 dan dari unsur Apindo mengusulkan Rp 939.755. “Yang ingin kami pertanyakan di sini, didapat dari mana angka Rp 893 ribu dan pertimbangan serta alasannya apa walikota mengusulkan sebesar itu.
Semoga wakil walikota yang menemui kami tadi bisa membantu, karena kami akan terus berjuang kalau memang tidak ada perubahan,” tegasnya.
Masih Kurang Nanang menambahkan, penetapan UMK di Kota Semarang dalam dua tahun terakhir sudah mencapai 100% KHL (kebutuhan hidup layak), sedangkan sekarang ini usulan walikota tersebut dianggap tidak bedasar.
Beberapa buruh juga menuturkan, UMK Kota Semarang 2010 seperti yang diusulkan Walikota Semarang sebesar Rp 893 ribu hanya cukup untuk buruh yang belum menikah, tanpa tanggungan keluarga dan tanggungan anak sekolah.
Dan jumlah itu, dirasakan masih sangat kurang. Khosidah (35), misalnya. Warga Mranggen yang telah sembilan tahun bekerja di PT Aparel ini mengaku selama ini hanya mendapat upah Rp 850 ribu.”Satu bulan hanya mendapat gaji saja dan tidak ada gaji tambahan. Apalagi, saat ini tidak ada lemburan,” katanya.
Khosidah mengaku, terlalu berat dengan upah tersebut, karena dirinya menanggung dua anak, salah satunya telah duduk di SMA. Semiatun (38), buruh yang bekerja di perusahaan yang sama selama 10 tahun juga menyampaikan bahwa upah yang ia terima tidak bisa untuk hidup layak. (puji-harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan penulis/sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.