Imral Ingin "Pulang"
Mahesa Jenar masih lekat daya tarik. Sejumlah pilar musim lalu mengaku masih tergoda untuk berseragam PSIS, umpama saja Imral Usman. Apa alasannya?
Mantan mesin gol PSIS yang mendonasikan 6 gol musim lalu, Imral Usman, bersedia ‘pulang’ ke Semarang jika manajemen baru nanti serius untuk merekrutnya kembali. Niatnya itu makin bulat jika ia mendapat dukungan dari para suporter, agar dirinya tetap bertahan di skuad Mahesa Jenar. Ia mengakui, saat ini sudah ditawari oleh salah satu klub divisi utama yang bermarkas di Pulau Jawa. Klub mana itu? Kore, begitu ia intim disapa, menolak membeberkan klub yang sudah menawarinya bergabung itu.
“Sudah ada tim yang sudah menawari saya bergabung, tapi baru sebatas tahap pembicaraan. Kalau memang PSIS serius menawari saya untuk bergabung, tidak masalah. Namun sampai saat ini masih ada masalah yang sedikit menganjal, sisa pembayaran kontrak belum dibayarkan,” ungkapnya kepada Harsem, kemarin.
Ia menambahkan, dari sisa kontrak selama empat bulan sebesar Rp 80 juta baru diberikan kepadanya Rp 10 juta, sehingga masih ada sisa Rp 70 juta yang belum dilunasi. Imral berharap masalah ini diselesaikan secepatnya, karena selama tiga bulan terakhir ia menganggur dan praktis ia tidak mendapat pemasukan dari manapun.
“Saya sudah meminta dan baru dijanjikan. Katanya sih nanti-nanti. Anak-anak yang lain juga belum dibayar. Saya inginnya segera diselesaikan. Kalau sampai manajemen baru nanti terbentuk, paling saya minta langsung ke Mas Yoyok (Sukawi), atau lapor ke PSSI,” cetusnya.
Imral Usman bukan muka baru di Semarang. Selain membela PSIS musim lalu, ia juga pernah memakai seragam tim ini musim 2006, ketika Mahesa Jenar dibela juga oleh Gustavo Hernan Ortiz dan Emmanuel de Porras.
Sebagai bomber, Korea menyimpan energi berlimpah untuk terus berlari menyusuri lapangan. Ia punya dribling ciamik, dan kemampuan menjebol gawang bisa ia lakukan melalui kaki kanan maupun kiri, serta tandukan.
Mengherankan jumping-nya cukup tinggi, mengingat postur tubuhnya tidak jangkung. Gol sundulan kepala dengan nilai rapor 10 pernah ia tunjukkan kala PSIS menjamu Persidafon. Mengapa sempurna, sebab faktor kesulitan yang ia terjang cukup tinggi lantaran berisiko cedera jika batok kepalanya terbentur kaki siapapun lawan di sebelahnya tatkala ia terbang setinggi lutut menyongsong umpan silang.
Pendek kata, Imral adalah talenta hebat sekaligus hiburan tersendiri bagi publik Jatidiri. Sayang bila dilepaskan. (puthut/rief-harian semarang)
Mantan mesin gol PSIS yang mendonasikan 6 gol musim lalu, Imral Usman, bersedia ‘pulang’ ke Semarang jika manajemen baru nanti serius untuk merekrutnya kembali. Niatnya itu makin bulat jika ia mendapat dukungan dari para suporter, agar dirinya tetap bertahan di skuad Mahesa Jenar. Ia mengakui, saat ini sudah ditawari oleh salah satu klub divisi utama yang bermarkas di Pulau Jawa. Klub mana itu? Kore, begitu ia intim disapa, menolak membeberkan klub yang sudah menawarinya bergabung itu.
“Sudah ada tim yang sudah menawari saya bergabung, tapi baru sebatas tahap pembicaraan. Kalau memang PSIS serius menawari saya untuk bergabung, tidak masalah. Namun sampai saat ini masih ada masalah yang sedikit menganjal, sisa pembayaran kontrak belum dibayarkan,” ungkapnya kepada Harsem, kemarin.
Ia menambahkan, dari sisa kontrak selama empat bulan sebesar Rp 80 juta baru diberikan kepadanya Rp 10 juta, sehingga masih ada sisa Rp 70 juta yang belum dilunasi. Imral berharap masalah ini diselesaikan secepatnya, karena selama tiga bulan terakhir ia menganggur dan praktis ia tidak mendapat pemasukan dari manapun.
“Saya sudah meminta dan baru dijanjikan. Katanya sih nanti-nanti. Anak-anak yang lain juga belum dibayar. Saya inginnya segera diselesaikan. Kalau sampai manajemen baru nanti terbentuk, paling saya minta langsung ke Mas Yoyok (Sukawi), atau lapor ke PSSI,” cetusnya.
Imral Usman bukan muka baru di Semarang. Selain membela PSIS musim lalu, ia juga pernah memakai seragam tim ini musim 2006, ketika Mahesa Jenar dibela juga oleh Gustavo Hernan Ortiz dan Emmanuel de Porras.
Sebagai bomber, Korea menyimpan energi berlimpah untuk terus berlari menyusuri lapangan. Ia punya dribling ciamik, dan kemampuan menjebol gawang bisa ia lakukan melalui kaki kanan maupun kiri, serta tandukan.
Mengherankan jumping-nya cukup tinggi, mengingat postur tubuhnya tidak jangkung. Gol sundulan kepala dengan nilai rapor 10 pernah ia tunjukkan kala PSIS menjamu Persidafon. Mengapa sempurna, sebab faktor kesulitan yang ia terjang cukup tinggi lantaran berisiko cedera jika batok kepalanya terbentur kaki siapapun lawan di sebelahnya tatkala ia terbang setinggi lutut menyongsong umpan silang.
Pendek kata, Imral adalah talenta hebat sekaligus hiburan tersendiri bagi publik Jatidiri. Sayang bila dilepaskan. (puthut/rief-harian semarang)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.