Cinta Terlarang Jadi Bumerang

Yunita (23) bukan nama sebenarnya, adalah mahasiswi sebuah universitas di Semarang. Ia terjerat cinlok dengan Sofyan (24, juga samaran) saat mereka KKN, setahun silam.

Sofyan satu angkatan dengan Yunita, tapi beda jurusan. Sofyan alim, cuek terhadap cewek. Tapi sebagaimana pepatah Jawa witing trisna jalaran sangka kulina, hatinya terbakar cinta saat dekat dengan Yunita. Begitu juga Yunita. Sejak kuliah ia jarang bergaul dengan pria. Ia dijuluki aktivis K2P: kos, kampus dan perpus.

Di sela-sela KKN mereka sering bersama meski tidak satu posko. Praktis dalam sebulan di pelosok Demak, keduanya sering kencan.

Usai KKN, cinta pun berlanjut. Mereka berjanji hidup bersama dalam bahtera rumah tangga. Namun sebelum Sofyan datang meminang, Yunita merasakan perutnya kerap mules dan kepalanya sering pening. Teman kosnya, Putri namanya, secara berseloroh memberitahu bahwa itu gejala hamil muda. Kini sadarlah Yunita. Perbuatan dosanya dengan Sofyan telah membuahkan aib.

Tak ada yang bisa dilakukan Yunita selain menangis. Menyesal sekaligus ketakutan. Dia memohon Sofyan agar mau bertanggung jawab. Orang tua Yunita juga tergopoh-gopoh menemui Sofyan dan memintanya menikahi Yunita.

Dari pertemuan menegangkan di rumah Sofyan, kedua orangtua sepakat menikahkan anak mereka meski belum lulus kuliah. Demi menutupi aib, Yunita cuti kuliah. Maklum perutnya makin membesar. Dia diam di rumah orangtuanya di Kendal hingga melahirkan anak pada 2012. Sementara Sofyan tetap masuk kuliah dan mengejar skripsi. Targetnya  lulus tahun 2013.

Meski telah punya bayi, tanpa disangka-sangka keluarga Yunita meminta pesta pernikahan. Lengkap dengan barang-barang persembahan yang membutuhkan banyak biaya. Pak Samsul, ayah Yunita, malu jika pernikahan anaknya tidak disertai resepsi, untuk menjaga gengsi dan martabat keluarga besar Sumo Pawiro, leluhur Pak Samsul yang kaya raya.

Sofyan stres memikirkannya. Dari mana mendapatkan uang untuk pesta? Bekerja saja belum, sedangkan orang tuanya hanya tukang jahit. Padahal biaya studinya juga makin banyak, terutama menjelang wisuda.

Lantaran tak mengabulkan permintaan keluarga Yunita, Sofyan diancam akan digugat cerai. Meski sadar ia tidak bisa mencukupi nafkah, ia tetap keberatan jika harus dipisahkan. Ia sangat mencintai Yunita dan tak ingin berpisah dengan buah hatinya.

Gugatan cerai tetap dilayangkan keluarga Yunita. Namun Pengadilan Agama tak cukup punya alasan untuk menceraikan mereka. Akibatnya Yunita dan Sofyan pisah ranjang, tidur di rumah orangtua masing-masing. Kuliah Sofyan terbengkelai, dan akhirnya ia drop out.

Hingga setahun pernikahan pasangan ini bermasalah. Konon, karena depresi, Sofyan sering berpindah-pindah tidur di masjid-masjid di sudut-sudut Kota Semarang … (Riana Dewi)

Newer Post Older Post