Pelantikan SBY - Boediono
PRESIDEN dan Wakil Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Selasa kemarin (20 Oktober 2009) secara resmi dilantik oleh Ketua MPR Taufiq Kiemas. Pelantikan dihadiri sejumlah mantan pejabat dan kepala pemerintahan asing. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri tidak hadir dalam acara itu.
Dalam prosesi pelantikan, Ketua MPR Taufiq Kiemas beberapa kali salah mengucap dalam acara pelantikan SBYBoediono. Seperti menyebut Doktor Budiono keliru dokter Budiono. Taufik juga sempat lupa menyebut nama beberapa pejabat, antara lain mantan Presiden BJ Habibie.
Oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, faktor umur dinilai menjadi salah satu penyebabnya. “Beliau kan sudah tua, wajar saja kalau ada kalimat-kalimat salah. Yang penting presiden sudah dilantik, tidak ada masalah,” kata Muzani usai acara pelantikan, kemarin.
Seperti diketahui, usia TK memang tidak lagi muda. Tahun ini politisi senior asal PDIP tersebut sudah menginjak 69 tahun. Muzani berharap agar kejadian ini tidak lagi terulang pada acara penting lainnya. TK diminta agar lebih teliti dalam membaca.
“Dokter sama Doktor kan beda,” tegasnya. Presiden PKS Tifatul Sembiring juga mengatakan hal yang serupa. Namun ia meminta agar masalah ini tidak perlu dibesarbesarkan. “Masih manusiawilah kalau begitu. Maklum sudah tua. Tidak usah dibesarbesarkan,” jawabnya singkat.
Dalam acara pelantikan, seperti sudah diduga banyak kalangan, mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri tidak hadir karena menderita sakit. Hal itu dituturkan putri Megawati, Puan Maharani.
Usai menghadiri pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, ia mengatakan, Megawati diundang sebagai salah satu mantan Presiden RI, namun karena kurang sehat maka tidak bisa hadir. “Beliau diundang sebagai salah satu mantan Presiden, tapi kemudian karena masalah kesehatan, beliau tidak bisa hadir pada saat ini,” ungkapnya.
Menurut Puan yang juga Ketua DPP PDIP ini, Megawati sedang berada di kediamannya untuk istirahat. Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Pramono Anung mengatakan, tak ada kewajiban bagi Mega untuk datang ke acara pelantikan ini. “Tidak ada kewajiban bagi beliau untuk hadir,” katanya.
Selain Megawati, acara pelantikan juga tidak dihadiri mantan Presiden Abdurahman Wahid dan mantan Wakil Presiden Hamzah Haz. Sebelumnya Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga dikabarkan sakit perut sehingga tidak menghadiri upacara pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Bapak (Gus Dur) batal hadir karena sakit perut. Istilah beliau terkena serangan bakteri amoeba,” kata Bambang Susanto, staf media Gus Dur, di Jakarta, Selasa.
Akibat sakit perut yang dirasakan sejak Senin (19/10) malam hingga Selasa (20/10) pagi, katanya, Gus Dur akhirnya melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Menurut dia, Gus Dur akan segera menyampaikan ucapan selamat kepada YudhoyonoBoediono begitu keduanya diresmikan sebagai presiden dan wakil presiden.
Demokrat Maklum
Ketidakhadiran mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam pelantikan presiden dan wakil presiden bisa dimaklumi Partai Demokrat (PD). Absennya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tak mengganggu hubungan dengan PD.
“Awalnya kami punya ekspektasi agar Ibu Mega hadir dalam pelantikan Presiden. Tapi mungkin sibuk sendirisendiri,” ujar Ketua DPP PD Anas Urbaningrum saat ditanya tentang absennya Mega.
Anas menjelaskan, absennya Mega ini tak mengganggu hubungan baik PDIP dan PD. “Hubungan PDIP dan Demokrat ada perkembangan positif akhirakhir ini. Terutama di parlemen. Kan bagaimana masing-masing fraksi bisa bekerja dengan baik dan bekerja sama,” tutur Anas.
Saat SBY dilantik sebagai presiden periode 20042009 lalu, Mega juga tidak hadir. Dia memilih berkebun dan membaca buku di rumahnya di Jl Kebagusan, Jaksel.
Dia mengaku tak hadir agar bisa khusyu berdoa agar pelantikan SBY berjalan lancar.
Mitra Strategis
Posisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kini telah jelas. Partai pimpinan Megawati itu telah memutuskan sikapnya pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bukan sebagai rekan koalisi atau pun oposan. PDIP memutuskan menjadi mitra strategis dan kritis pemerintah.
“Ibu Mega memberi arahan, PDIP tidak lagi terjebak pada dikotomi oposisi atau koalisi. Untuk kebijakan yang prorakyat kita mendukung. Tapi untuk yang tidak prorakyat kita akan kritisi secara terbuka,” tegas Sekjen PDIP Pramono Anung.
Hal ini disampaikan Pramono usai pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, SBYBoediono di Gedung DPR, Senayan, kemarin.
Sebelumnya, Pramono mengungkapkan partainya akan mengumumkan sikap resmi PDIP terkait kabinet SBY. Pram mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat (PD).
“Dalam satu dua hari ke depan kita akan membangun komunikasi, secara politik akan dilihat besok (hari ini). Berbeda dengan 2004, komunikasi saat ini relatif berjalan sungguh sangat baik,” ujar Pram. (ant/dtc - harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Dalam prosesi pelantikan, Ketua MPR Taufiq Kiemas beberapa kali salah mengucap dalam acara pelantikan SBYBoediono. Seperti menyebut Doktor Budiono keliru dokter Budiono. Taufik juga sempat lupa menyebut nama beberapa pejabat, antara lain mantan Presiden BJ Habibie.
Oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, faktor umur dinilai menjadi salah satu penyebabnya. “Beliau kan sudah tua, wajar saja kalau ada kalimat-kalimat salah. Yang penting presiden sudah dilantik, tidak ada masalah,” kata Muzani usai acara pelantikan, kemarin.
Seperti diketahui, usia TK memang tidak lagi muda. Tahun ini politisi senior asal PDIP tersebut sudah menginjak 69 tahun. Muzani berharap agar kejadian ini tidak lagi terulang pada acara penting lainnya. TK diminta agar lebih teliti dalam membaca.
“Dokter sama Doktor kan beda,” tegasnya. Presiden PKS Tifatul Sembiring juga mengatakan hal yang serupa. Namun ia meminta agar masalah ini tidak perlu dibesarbesarkan. “Masih manusiawilah kalau begitu. Maklum sudah tua. Tidak usah dibesarbesarkan,” jawabnya singkat.
Dalam acara pelantikan, seperti sudah diduga banyak kalangan, mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri tidak hadir karena menderita sakit. Hal itu dituturkan putri Megawati, Puan Maharani.
Usai menghadiri pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, ia mengatakan, Megawati diundang sebagai salah satu mantan Presiden RI, namun karena kurang sehat maka tidak bisa hadir. “Beliau diundang sebagai salah satu mantan Presiden, tapi kemudian karena masalah kesehatan, beliau tidak bisa hadir pada saat ini,” ungkapnya.
Menurut Puan yang juga Ketua DPP PDIP ini, Megawati sedang berada di kediamannya untuk istirahat. Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Pramono Anung mengatakan, tak ada kewajiban bagi Mega untuk datang ke acara pelantikan ini. “Tidak ada kewajiban bagi beliau untuk hadir,” katanya.
Selain Megawati, acara pelantikan juga tidak dihadiri mantan Presiden Abdurahman Wahid dan mantan Wakil Presiden Hamzah Haz. Sebelumnya Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga dikabarkan sakit perut sehingga tidak menghadiri upacara pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Bapak (Gus Dur) batal hadir karena sakit perut. Istilah beliau terkena serangan bakteri amoeba,” kata Bambang Susanto, staf media Gus Dur, di Jakarta, Selasa.
Akibat sakit perut yang dirasakan sejak Senin (19/10) malam hingga Selasa (20/10) pagi, katanya, Gus Dur akhirnya melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Menurut dia, Gus Dur akan segera menyampaikan ucapan selamat kepada YudhoyonoBoediono begitu keduanya diresmikan sebagai presiden dan wakil presiden.
Demokrat Maklum
Ketidakhadiran mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam pelantikan presiden dan wakil presiden bisa dimaklumi Partai Demokrat (PD). Absennya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tak mengganggu hubungan dengan PD.
“Awalnya kami punya ekspektasi agar Ibu Mega hadir dalam pelantikan Presiden. Tapi mungkin sibuk sendirisendiri,” ujar Ketua DPP PD Anas Urbaningrum saat ditanya tentang absennya Mega.
Anas menjelaskan, absennya Mega ini tak mengganggu hubungan baik PDIP dan PD. “Hubungan PDIP dan Demokrat ada perkembangan positif akhirakhir ini. Terutama di parlemen. Kan bagaimana masing-masing fraksi bisa bekerja dengan baik dan bekerja sama,” tutur Anas.
Saat SBY dilantik sebagai presiden periode 20042009 lalu, Mega juga tidak hadir. Dia memilih berkebun dan membaca buku di rumahnya di Jl Kebagusan, Jaksel.
Dia mengaku tak hadir agar bisa khusyu berdoa agar pelantikan SBY berjalan lancar.
Mitra Strategis
Posisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kini telah jelas. Partai pimpinan Megawati itu telah memutuskan sikapnya pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bukan sebagai rekan koalisi atau pun oposan. PDIP memutuskan menjadi mitra strategis dan kritis pemerintah.
“Ibu Mega memberi arahan, PDIP tidak lagi terjebak pada dikotomi oposisi atau koalisi. Untuk kebijakan yang prorakyat kita mendukung. Tapi untuk yang tidak prorakyat kita akan kritisi secara terbuka,” tegas Sekjen PDIP Pramono Anung.
Hal ini disampaikan Pramono usai pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, SBYBoediono di Gedung DPR, Senayan, kemarin.
Sebelumnya, Pramono mengungkapkan partainya akan mengumumkan sikap resmi PDIP terkait kabinet SBY. Pram mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat (PD).
“Dalam satu dua hari ke depan kita akan membangun komunikasi, secara politik akan dilihat besok (hari ini). Berbeda dengan 2004, komunikasi saat ini relatif berjalan sungguh sangat baik,” ujar Pram. (ant/dtc - harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Labels
Berita
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.