Si ”Bocah Karet”
INILAH sosok bocah aneh. Namanya Aditya Nur Wijayanto, usianya baru enam tahun. Yang aneh, bocah ini memiliki kemampuan untuk melipat-lipat bagian anggota tubuhnya. Aneh memang, tapi itulah kelebihan yang dimiliki bocah kecil yang biasa disapa Adit ini. Bahkan Adit bisa memutar tangan hingga 360 derajat dan menjadikan telapak kakinya sebagai alas untuk menulis.
Perlahan tapi pasti, apa yang dilakukannya makin hari semakin berkembang saja. Dengan gesit pula, bocah kelahiran 14 Mei 2003 itu menulis nama dirinya di atas kertas beralaskan telapak kaki kanannya. Dia pun mengulangi gerakan yang sama dengan menggunakan kaki kiri. Bagi yang baru pertama melihat, mungkin ngeri melihat kebiasaan aneh bocah yang gampang senyum itu.
Di teras rumahnya yang sederhana, Adit baru saja mempraktikkan gerakan kaki meja. Bahkan untuk nama-nama gerakan yang dilakukannya, Adit sengaja memberikan nama sendiri, dengan alasan biar mudah diingat. Seperti kaki meja, kaki rantai, kaki bulat, kaki segitiga dan lain sebagainya.
“Nama-nama itu sengaja saya ciptakan sendiri biar lebih mudah mengingatnya,” ungkap bocah yang tinggal di Kampung Kledung 362, Karangturi, Semarang Timur itu.
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Perlahan tapi pasti, apa yang dilakukannya makin hari semakin berkembang saja. Dengan gesit pula, bocah kelahiran 14 Mei 2003 itu menulis nama dirinya di atas kertas beralaskan telapak kaki kanannya. Dia pun mengulangi gerakan yang sama dengan menggunakan kaki kiri. Bagi yang baru pertama melihat, mungkin ngeri melihat kebiasaan aneh bocah yang gampang senyum itu.
Di teras rumahnya yang sederhana, Adit baru saja mempraktikkan gerakan kaki meja. Bahkan untuk nama-nama gerakan yang dilakukannya, Adit sengaja memberikan nama sendiri, dengan alasan biar mudah diingat. Seperti kaki meja, kaki rantai, kaki bulat, kaki segitiga dan lain sebagainya.
“Nama-nama itu sengaja saya ciptakan sendiri biar lebih mudah mengingatnya,” ungkap bocah yang tinggal di Kampung Kledung 362, Karangturi, Semarang Timur itu.
Nama-nama unik yang diciptakan Adit sesuai gerakan lentur yang dilakukan. Sebut saja seperti kaki meja, karena kemampuan siswa kelas 1 SD Kartini I, Semarang itu yang bisa menulis menggunakan telapak kaki sebagai alas.
Lain lagi dengan nama kaki rantai. Dinamakan kaki rantai karena anak kedua pasangan Tri Wiyono dan Sumiyati itu bisan melipat kaki kiri di atas kaki kanan hingga menyentuh punggung kaki. Gerakangerakan yang diciptakan Adit diperoleh dengan tidak sengaja. ”Cobacoba sendiri di rumah dan tidak ada yang menyuruh,” ungkap Adit yang mengaku tidak merasakan sakit.
Bukan hanya pemberian nama gerakan, Adit pun menjuluki dirinya dengan sebutan bocah karet. Konon kebiasaan Adit yang senang melipat bagian tubuhnya itu sudah dilakukan sejak umur 2,5 tahun. Menurut penuturan sang ayah, Tri Wiyono (39), saat umur 2,5 tahun itu Adit mulai mampu melipat-lipat jari hingga menyentuh lengan.
”Waktu itu, Adit mempraktikkan di depan saya tapi saya anggap biasa saja. Tapi semakin lama kelenturan tubuh yang ditampilkan membuat saya berpikir, kemampuan anak saya tidak biasa. Adit sendiri yang menyebut dirinya sebagai bocah karet,” ungkap karyawan sebuah toko ban itu
sembari tertawa ketika melihat aksiaksi yang diperlihatkan anaknya.
Sejak saat itulah, Tri mulai mengawasi buah hatinya, sekaligus mengingatkan Adit agar tidak sering melakukan gerakan yang berbahaya. ”Suatu hari Adit melakukan kayang tapi ujung kaki mampu menyentuh kepala. Gerakan itu saya larang karena terlalu berbahaya,” sebut pria asal Klaten.
Bahkan saking gemesnya melihat kebolehan Adit, banyak keluarga mengabadikan gerakangerakan Adit di kamera. ”Dia ingin tampil di sebuah acara televisi yang menampilkan keunikan seseorang,” katanya malu-malu.
Kendati Adit masih tampil dalam lingkup kecil, tapi menurut Tri, Adit tidak mau tampil bila penonton yang hendak melihat aksinya sedikit. ”Ya begitulah Adit, meski baru duduk di bangku sekolah dasar tapi sudah sangat percaya diri. Setiap dia mau tampil tidak ada rasa khawatir atau
takut. Anak ini kadang juga suka memperlihatkan kebolehannya di sekolah,” ungkap Tri. (lissa-harian semarang)
Lain lagi dengan nama kaki rantai. Dinamakan kaki rantai karena anak kedua pasangan Tri Wiyono dan Sumiyati itu bisan melipat kaki kiri di atas kaki kanan hingga menyentuh punggung kaki. Gerakangerakan yang diciptakan Adit diperoleh dengan tidak sengaja. ”Cobacoba sendiri di rumah dan tidak ada yang menyuruh,” ungkap Adit yang mengaku tidak merasakan sakit.
Bukan hanya pemberian nama gerakan, Adit pun menjuluki dirinya dengan sebutan bocah karet. Konon kebiasaan Adit yang senang melipat bagian tubuhnya itu sudah dilakukan sejak umur 2,5 tahun. Menurut penuturan sang ayah, Tri Wiyono (39), saat umur 2,5 tahun itu Adit mulai mampu melipat-lipat jari hingga menyentuh lengan.
”Waktu itu, Adit mempraktikkan di depan saya tapi saya anggap biasa saja. Tapi semakin lama kelenturan tubuh yang ditampilkan membuat saya berpikir, kemampuan anak saya tidak biasa. Adit sendiri yang menyebut dirinya sebagai bocah karet,” ungkap karyawan sebuah toko ban itu
sembari tertawa ketika melihat aksiaksi yang diperlihatkan anaknya.
Sejak saat itulah, Tri mulai mengawasi buah hatinya, sekaligus mengingatkan Adit agar tidak sering melakukan gerakan yang berbahaya. ”Suatu hari Adit melakukan kayang tapi ujung kaki mampu menyentuh kepala. Gerakan itu saya larang karena terlalu berbahaya,” sebut pria asal Klaten.
Bahkan saking gemesnya melihat kebolehan Adit, banyak keluarga mengabadikan gerakangerakan Adit di kamera. ”Dia ingin tampil di sebuah acara televisi yang menampilkan keunikan seseorang,” katanya malu-malu.
Kendati Adit masih tampil dalam lingkup kecil, tapi menurut Tri, Adit tidak mau tampil bila penonton yang hendak melihat aksinya sedikit. ”Ya begitulah Adit, meski baru duduk di bangku sekolah dasar tapi sudah sangat percaya diri. Setiap dia mau tampil tidak ada rasa khawatir atau
takut. Anak ini kadang juga suka memperlihatkan kebolehannya di sekolah,” ungkap Tri. (lissa-harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.