Razia Narkoba di Tempat Hiburan

Pengelola Panik, Wartawan Diusir
RAZIA narkoba digelar petugas gabungan Satuan Narkoba Polrestabes Semarang, Badan Narkotika Kota (BNK) Semarang, dan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro di sejumlah tempat hiburan, Rabu (4/8) malam. Dalam razia tersebut sempat terjadi ketegangan ketika pengelola salah satu tempat hiburan mencoba melarang dan mengusir wartawan yang melakukan peliputan. Razia kali ini difokuskan pada penyalahgunaan narkoba yang disinyalir sering terjadi di tempat-tempat hiburan.
Sejak pukul 21.00, petugas mulai menyisir tempat-tempat hiburan yang berada di wilayah Semarang Selatan. Rinjani View mendapat giliran pertama yang disambangi. Di tempat ini, satu per satu pengunjung diperiksa pupil matanya untuk mengetahui apakah mengonsumsi narkoba atau tidak. Selain itu, petugas juga memeriksa tas yang dibawa pengunjung.
Selepas dari Rinjani View, petugas bergeser menuju ke Karaoke Underground, Gajahmungkur. Sempat terjadi ketegangan ketika pengelola melarang wartawan untuk mengambil gambar petugas yang sedang memeriksa para pengunjung karaoke. “Mas, tolong kameranya di luar saja,” katanya dengan nada keras sembari menghalanghalangi kamera wartawan.
Insiden kecil ini tidak sampai mengganggu jalannya operasi. Setelah dilakukan negosiasi, wartawan akhirnya diizinkan masuk ke dalam ruang karaoke. Selanjutnya, berturut-turut petugas gabungan melakukan pemeriksaan di Executive Club dan Karaoke Flamboyan. Meski telah dilakukan pemeriksaan secara teliti, namun petugas tidak menemukan adanya pengunjung
yang terindikasi menggunakan narkoba.
RAZIA narkoba digelar petugas gabungan Satuan Narkoba Polrestabes Semarang, Badan Narkotika Kota (BNK) Semarang, dan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro di sejumlah tempat hiburan, Rabu (4/8) malam. Dalam razia tersebut sempat terjadi ketegangan ketika pengelola salah satu tempat hiburan mencoba melarang dan mengusir wartawan yang melakukan peliputan. Razia kali ini difokuskan pada penyalahgunaan narkoba yang disinyalir sering terjadi di tempat-tempat hiburan.
Sejak pukul 21.00, petugas mulai menyisir tempat-tempat hiburan yang berada di wilayah Semarang Selatan. Rinjani View mendapat giliran pertama yang disambangi. Di tempat ini, satu per satu pengunjung diperiksa pupil matanya untuk mengetahui apakah mengonsumsi narkoba atau tidak. Selain itu, petugas juga memeriksa tas yang dibawa pengunjung.
Selepas dari Rinjani View, petugas bergeser menuju ke Karaoke Underground, Gajahmungkur. Sempat terjadi ketegangan ketika pengelola melarang wartawan untuk mengambil gambar petugas yang sedang memeriksa para pengunjung karaoke. “Mas, tolong kameranya di luar saja,” katanya dengan nada keras sembari menghalanghalangi kamera wartawan.
Insiden kecil ini tidak sampai mengganggu jalannya operasi. Setelah dilakukan negosiasi, wartawan akhirnya diizinkan masuk ke dalam ruang karaoke. Selanjutnya, berturut-turut petugas gabungan melakukan pemeriksaan di Executive Club dan Karaoke Flamboyan. Meski telah dilakukan pemeriksaan secara teliti, namun petugas tidak menemukan adanya pengunjung
yang terindikasi menggunakan narkoba.
Kedatangan petugas di sejumlah tempat hiburan tersebut tentu saja membuat para pengunjung panik. Tidak sedikit yang ketakutan ketika petugas bermaksud memeriksa mata mereka.
Kasat Narkoba Polrestabes Semarang, AKBP Bambang Hidayat mengatakan, razia yang digelar kali ini merupakan upaya untuk menciptakan situasi yang kondusif menjelang Bulan Ramadan. “Kita akan terus melakukan razia secara berkala. Kegiatan seperti ini juga akan kita lakukan di tempattempat hiburan lain yang malam ini (kemarin, red) belum diperiksa,” katanya.
Belakangan ini keberadaan tempattempat hiburan di Semarang tengah menjadi sorotan. Hal ini terkait kelengkapan dokumen perizinan atas usaha yang sebagian besar tidak dimiliki oleh pengelola tempat hiburan tersebut. Sebelumnya, Komisi A sudah meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) agar menginventarisasi tempat-tempat hiburan malam untuk dipantau surat perizinan operasional dan penjualan minuman beralkohol.
Terpisah, anggota Komisi A Novriadi mengatakan, data-data itu sudah harus dilaporkan ke Komisi A selambatnya Selasa pekan depan. Jika para pengelola masih membandel, Komisi A akan melakukan sweeping ke tempat-tempat hiburan. “Jika masih ditemukan adanya ketidaklengkapan dokumen perizinan, maka tempat hiburan tersebut bisa dilakukan penutupan langsung,” kata Novriadi. (tri-harian semarang)
Kasat Narkoba Polrestabes Semarang, AKBP Bambang Hidayat mengatakan, razia yang digelar kali ini merupakan upaya untuk menciptakan situasi yang kondusif menjelang Bulan Ramadan. “Kita akan terus melakukan razia secara berkala. Kegiatan seperti ini juga akan kita lakukan di tempattempat hiburan lain yang malam ini (kemarin, red) belum diperiksa,” katanya.
Belakangan ini keberadaan tempattempat hiburan di Semarang tengah menjadi sorotan. Hal ini terkait kelengkapan dokumen perizinan atas usaha yang sebagian besar tidak dimiliki oleh pengelola tempat hiburan tersebut. Sebelumnya, Komisi A sudah meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) agar menginventarisasi tempat-tempat hiburan malam untuk dipantau surat perizinan operasional dan penjualan minuman beralkohol.
Terpisah, anggota Komisi A Novriadi mengatakan, data-data itu sudah harus dilaporkan ke Komisi A selambatnya Selasa pekan depan. Jika para pengelola masih membandel, Komisi A akan melakukan sweeping ke tempat-tempat hiburan. “Jika masih ditemukan adanya ketidaklengkapan dokumen perizinan, maka tempat hiburan tersebut bisa dilakukan penutupan langsung,” kata Novriadi. (tri-harian semarang)
Labels
Warta Kota
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.