Cara ‘Freestyler’ Nunggu Buka Puasa
Oleh Puthut Ami Luhur
MENGISI waktu sore hari menjelang malam, terutama pada bulan puasa ini, biasanya dengan jalan-jalan atau bermain game. Namun beda dengan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Loenpia Xtreme Semarang. Mereka menghabiskan waktu tersebut dengan berlatih freestyle sepeda motor di Kompleks Stadion Jatidiri.
Organisasi yang berdiri dan dilegalkan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 19 Juni 2006 itu, selain pada bulan puasa seperti saat ini, mereka juga setiap hari dari pukul 16.30 till drop menggelar latihan di tempat yang sama. Setidaknya ada 27 freestyler, dari yang yunior sampai yang sudah profesional berlatih bersama, tapi dengan tempat yang berbeda.
Selain digagas para penggemar freestyle dan Loenpia Xtreme, kegiatan tersebut juga didukung Adira Club Member. Para pehobi otomotif, terutama sepeda motor juga akan sepenuhnya didukung oleh Adira Finance, khususnya dalam hal pembiayaan.
Terlihat sore itu, ada lima freestyler yang menampilkan kelebihannya di tempat yang disebut Manajer FKPM Loenpia Xtreme Semarang Ananto Dwi Prasetyo, sebagai arena pro. Sementara yang masih yunior tidak latihan di track lurus, dan tidak diperkenankan berlatih di venue profesional.
“Kami biasanya berlatih di sini (Stadion Jatidiri, red), dari sore sampai capek dan kadang sampai malam hari. Kebetulan sekarang bulan puasa, sehingga dimanfaatkan anak-anak sekalian buat ngabuburit sambil nunggu waktunya berbuka.Sebenarnya ada tim, tapi yang perfomance saat ini yang sudah profesional,” terangnya.
Sampai saat ini organisasi yang dimanajerinya sudah mengikuti berbagai kejuaraan freestyle, baik di Pulau Jawa atau di luar. Termasuk salah satu tim yang selalu menorehkan prestasi serta membawa nama Kota Semarang di kancah nasional. Karena banyaknya prestasi yang diperoleh, ia sampai tidak hafal satu per satu piala yang pernah dikoleksi.
“Beberapa di antaranya, adalah juara I dan II Kompetisi Yamaha, Kejurnas 2008 di Bandarlampung, kemudian juara I, II, dan III Kejuaraan U-Mild Freestyle 2009, Kemayoran Jakarta, dan terakhir juara I dan II Kejuaraan U-Mild Sport Matic and Best Time Freestyle Agustuslalu di Surabaya,” paparnya. Ia menambahkan, sebagian besar anggotanya saat ini adalah mantan pembalap-pembalap liar di jalanan.
Namun setelah mereka meninggalkan dunia tersebut dan beralih ke olahraga ekstrim satu ini, banyak di antaranya yang berprestasi dan tidak kembali lagi ke jalanan.
“Kami kebetulan di bawah bimbingan Bidang Lalulintas Polrestabes Semarang, dengan bapak asuh Kapolres Kendal AKBP Agus Suryo. Selama ini beliau-lah yang memberikan support kepada kami, jika akan mengikuti kejuaraan-kejuaraan freestyle. Sementara kebutuhan lainnya, sampai saat ini kami melakukannya secara swadaya,” ujarnya.
Freestyle ini merupakan seni mengendarai motor, di mana mengajarkan bagaimana pengendara mengendalikan motor dan mengantisipasi liarnya motor. Menurutnya olahraga ekstrem satu ini, sampai saat ini belum diakui dalam agenda resmi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), meski telah banyak kejuaraan yang digelar. “Selain berprestasi, kami juga beberapa kali sebagai
model iklan salah satu produk motor dari India yang syutingnya berlokasi di Semarang, dan salah satu iklan spare part,” pungkasnya.***
Organisasi yang berdiri dan dilegalkan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 19 Juni 2006 itu, selain pada bulan puasa seperti saat ini, mereka juga setiap hari dari pukul 16.30 till drop menggelar latihan di tempat yang sama. Setidaknya ada 27 freestyler, dari yang yunior sampai yang sudah profesional berlatih bersama, tapi dengan tempat yang berbeda.
Selain digagas para penggemar freestyle dan Loenpia Xtreme, kegiatan tersebut juga didukung Adira Club Member. Para pehobi otomotif, terutama sepeda motor juga akan sepenuhnya didukung oleh Adira Finance, khususnya dalam hal pembiayaan.
Terlihat sore itu, ada lima freestyler yang menampilkan kelebihannya di tempat yang disebut Manajer FKPM Loenpia Xtreme Semarang Ananto Dwi Prasetyo, sebagai arena pro. Sementara yang masih yunior tidak latihan di track lurus, dan tidak diperkenankan berlatih di venue profesional.
“Kami biasanya berlatih di sini (Stadion Jatidiri, red), dari sore sampai capek dan kadang sampai malam hari. Kebetulan sekarang bulan puasa, sehingga dimanfaatkan anak-anak sekalian buat ngabuburit sambil nunggu waktunya berbuka.Sebenarnya ada tim, tapi yang perfomance saat ini yang sudah profesional,” terangnya.
Sampai saat ini organisasi yang dimanajerinya sudah mengikuti berbagai kejuaraan freestyle, baik di Pulau Jawa atau di luar. Termasuk salah satu tim yang selalu menorehkan prestasi serta membawa nama Kota Semarang di kancah nasional. Karena banyaknya prestasi yang diperoleh, ia sampai tidak hafal satu per satu piala yang pernah dikoleksi.
“Beberapa di antaranya, adalah juara I dan II Kompetisi Yamaha, Kejurnas 2008 di Bandarlampung, kemudian juara I, II, dan III Kejuaraan U-Mild Freestyle 2009, Kemayoran Jakarta, dan terakhir juara I dan II Kejuaraan U-Mild Sport Matic and Best Time Freestyle Agustuslalu di Surabaya,” paparnya. Ia menambahkan, sebagian besar anggotanya saat ini adalah mantan pembalap-pembalap liar di jalanan.
Namun setelah mereka meninggalkan dunia tersebut dan beralih ke olahraga ekstrim satu ini, banyak di antaranya yang berprestasi dan tidak kembali lagi ke jalanan.
“Kami kebetulan di bawah bimbingan Bidang Lalulintas Polrestabes Semarang, dengan bapak asuh Kapolres Kendal AKBP Agus Suryo. Selama ini beliau-lah yang memberikan support kepada kami, jika akan mengikuti kejuaraan-kejuaraan freestyle. Sementara kebutuhan lainnya, sampai saat ini kami melakukannya secara swadaya,” ujarnya.
Freestyle ini merupakan seni mengendarai motor, di mana mengajarkan bagaimana pengendara mengendalikan motor dan mengantisipasi liarnya motor. Menurutnya olahraga ekstrem satu ini, sampai saat ini belum diakui dalam agenda resmi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), meski telah banyak kejuaraan yang digelar. “Selain berprestasi, kami juga beberapa kali sebagai
model iklan salah satu produk motor dari India yang syutingnya berlokasi di Semarang, dan salah satu iklan spare part,” pungkasnya.***
Labels
Ramadhanan
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.